Daerah

Prinsip Maulid adalah Belajar Sukses Dakwah Nabi

Sen, 18 November 2019 | 05:00 WIB

Prinsip Maulid adalah Belajar Sukses Dakwah Nabi

Panitia dan narasumber usai kajian dan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Bawean, Gresik, Jatim. (Foto: NU Online/panitia)

Gresik, NU Online
Maulid atau peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW demikian semarak di negeri ini. Kemeriahan juga dapat disaksikan di berbagai kota di dunia. Namun yang tidak kalah penting  dari perayaan tersebut adalah belajar dakwah yang diajarkan baginda Nabi Muhammad.
 
Paparan tersebut disampaikan Kiai Zubaidi Humaili saat mengisi peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yag diselenggarakan Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Hasan Jufri Bawean, Gresik, Jawa Timur, Ahad (17/11).
 
“Ada beberapa kiat sukses Rasulullah dalam menyampaikan risalah kepada kaumnya atau dalam menyatukan aqidah yakni wahdhatul aqidah dan menyatukan umat atau wahdhatul ummah,” kata Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean tersebut. 
 
Setidaknya ada empat hal yang hendaknya dip[erhatikan dari sosok baginda Nabi saat menyampaikan dakwah kepada umat.
 
“Pertama adalah mendahulukan diri sendiri atau ibda binafsik,” katanya kepada peserta dari  anggota maupun kader PK PMII Hasan Jufri, PK PMII Harun Thohir serta beberapa IKA (ikatan alumni) PMII Bawean lainnya.
 
Dengan memulai dakwah dari diri sendiri, maka akan lebih mudah diterima kalangan lain. Dan hal ini banyak dilupakan para penyeru agama saat ini. 
 
Sedangkan kedua yakni menyampaikan dakwah tanpa pamrih.  “Dalam artian tanpa meminta imbalan apapun,” tegasnya.
 
Dalam pandangannya, pamrih dan berharap sesuatu imbalan akan mengendorkan khidmah dalam perjuangan. Oleh sebab itu, yang turut penting agar bisa sampai di level ini, hendaknya penyeru agama memiliki income atau pemasukan yang memadai.
 
Untuk persyaratan ketiga dan keempat yakni berakhlakul karimah dalam artian berbudi pekerti. Dan terakhir yakni didukung keluarga.
 
Empat hal tersebut yang menjadi kunci sukses dakwah Nabi Muhammad SAW baik saat di Makkah hingga ke Madinah. Demikian pula hal itu dibawa saat fathu Makkah atau menaklukkan Makkah.
 
Selain Kiai Zubaidi Humaili, narasumber yang dihadirkan adalah IKA PMII Bawean yakni Afandy yang juga Ketua PC Lakpesdam NU Bawean.
 
Sebagaimana rentetan acara dimulai dari pembukaan, pembacaan kalam ilahi, shalawat Nabi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars PMII dan subbanul wathan.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi