Daerah

Menanamkan Nilai Maulid kepada Anak dengan Pendekatan Berbeda

Sen, 18 November 2019 | 03:30 WIB

Menanamkan Nilai Maulid kepada Anak dengan Pendekatan Berbeda

Peringatan maulid di halaman Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Lumpur, Gresik, Jatim. (Foto: NU Online/M Jauhari Utomo) ,

Gresik, NU Online
Rasulullah Muhammad SAW adalah panutan seluruh umat Islam di dunia, hadir menyampaikan risalah kepada umat dengan segala kelembutan cinta. Pantas baginya mendapat balasan cinta yang tidak terhingga dari seluruh umat meski tidak satupun dapat memberikan cinta yang sempurna.
 
“Karenanya kewajiban bagi umat Islam menanamkan cinta kepada rasul secara turun temurun mulai dari zaman sahabat hingga umat akhir kini,” kata Ustadz Najmul Ilmi saat memberikan mauidlah hasanah di halaman Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Lumpur, Gresik, Jawa Timur, Ahad (17/11). 
 
Kegiatan diikuti siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) Muslimat 08, Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, dan Madrasah Diniyah (Madin) Irsyadul Atfal, Lumpur. 
 
Berbeda dengan ceramah yang diisi dengan materi terkait maulid, pada kesempatan tersebut Ustadz Najmul Ilmi justru mengajak anak-anak dengan pendekatan berbeda. Di hadapan sejumlah peserta didik, diberikan materi yang ringan sehingga anak-anak mudah memahami. 
 
Seperti yang ditunjukkan di awal ceramah dengan memancing peserta didik yang memang usianya belia tersebut dengan sejumlah pertanyaan ringan.  
 
“Siapa yang cinta kepada Nabi Muhammad?” tanya dia. 
 
Seluruh siswa-siswi tampak menunjukkan jarinya masing-masing. Kemudian saat mereka terlihat antusias, Ustadz Najmul Ilmi mencoba menggali pengetahuan anak-anak dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan dan siapa yang mampu menjawab mendapatkan hadiah.
 
"Siapakah kakek Nabi Muhammad yang mengasuhnya sejak kecil?” tanya Ustadz Najmul kepada anak-anak. Kemudian mereka pun berebut menjawab.
 
Pertanyaan berikutnya juga disampaikan sebagai sarana menggali sekaligus menumbuhkan semangat dalam mencintai Nabi Muhammad SAW berikut sejarah yang melingkupi. 
 
Usai mampu menjawab dan memperoleh sejumlah hadiah, mereka terlihat antusias kembali dalam mendengarkan sejumlah materi yang disampaikan.
 
Menurut Ustadz Najmul, sangat penting dan mudah menanamkan cinta di hati anak-anak.
 
“Mereka masih tulus. Karenanya jangan mengajarkan kebencian kepada sesama, lebih-lebih memusuhi. Dan hal demikian yang tercermin dari Nahdliyin pada umumnya,” katanya kepada media ini.
 
Dalam rangkaian kegiatan ini, sebelumnya telah dilaksanakan lomba pembacaan diba dan kaligrafi.
 
Kontributor:  M Jauhari Utomo
Editor: Ibnu Nawawi