Daerah

Prihatin Maraknya Gerakan Teror, Alumni TBS Kudus Luncurkan Buletin Jumat Aulawi

Jum, 7 Juli 2017 | 15:15 WIB

Kudus, NU Online
Ikatan Alumni Madrasah NU TBS Kudus (IKSAB) pada Kamis (6/7) malam menggelar Halaqoh Kubro di Halaman Madrasah TBS Kudus Jalan KH Turaichan Adjhuri 23 Kudus. Di tengah berlangsungnya pertemuan itu, ribuan alumni yang mendaulat diri sebagai penerus Sunan Kudus meluncurkan sebuah buletin.
 
Berdasarkan rencana buletin tersebut akan dibagikan ke masjid-masjid yang ada di Kudus pada setiap hari Jumat bertepatan dengan pelaksanaan ibadah shalat Jumat. Bagi masyarakat di luar kota santri dapat mengakses secara online atau mengunduh di situs santrimenara.com.
 
Abdulloh Hamid mewakili Pengurus Pusat IKSAB dalam sambutannya mengatakan sebagai santri yang pernah mengaji di Kudus dirinya mengajak semua alumni untuk dapat meniru jejak Sunan Kudus. Menurutnya, Sunan Kudus selain dikenal sebagai salah satu anggota Walisongo dengan gelar waliyul ilmi juga sangat toleran.
 
"Salah satu ajaran Sunan Kudus itu memiliki jiwa toleran. Jadi pertemuan kali ini kami ingin meneguhkan pada titik itu baik laku dan tulisan melalui buletin Aulawi," terangnya
 
Lebih lanjut, dirinya menerangkan dalam buletin tersebut nantinya tersaji berbagai macam tulisan ringan serta tema-tema menarik yang berkaitan dengan masalah sosial masyarakat. Terlebih kata Hamid, menyangkut urusan agama dan laku kebudayaan Nusantara.
 
"Kita sudah bentuk tim dan tema selama setahun ke depan sudah ditentukan. Fokus masalah agama dan sosial dengan referensi ulama di Kudus," paparnya.
 
Menurut Hamid, saat ini banyak sekelompok masyarakat yang semena-mena melakukan tindak kekerasan atas nama agama. Parahnya lanjut dia, kondisi itu bertolak belakang dengan ajaran agama apapun.
 
"Islam tidak membenarkan kekerasan begitu juga agama lain. Apalagi jika tindakan itu mengarah dan berkait gerakan terorisme atau radikalisme agama. Perilaku itu sangat tidak dibenarkan," jelas pengurus RMI itu
 
Karenanya pihaknya berharap alumnus TBS Kudus yang turut menghadiri Halaqoh Kubro kali ini dapat berbagi peran dengan pemerintah untuk bersama-sama memberantas benih-benih terorisme berkedok agama.
 
"Karena itu kita mulai dari Kudus dari masjid yang ada dengan memberikan konten-konten bernuansa Islam yang sejuk. Masjid sangat strategis apabila sampai kelompok garis keras mendominasi bisa berbahaya bagi negara," tegasnya
 
Lulusan alumnus TBS tahun 2015 itu optimis Buletin Aulawi akan diterima masyarakat dan dapat menjadi sebuah bacaan ringan serta sebagai rujukan. Ia mengaku akan sangat berterima kasih apabila pemerintah serta berbagai gerakan antiterorisme turut memberikan koreksi perihal isi kedepannya.
 
"Edisi perdana ini kami cetak sebanyak seribu eksemplar. Kita bagi secara gratis ke sejumlah masjid yang ada di Kudus berjumlah kurang lebih 664. Semoga bermanfaat itu saja harapan kami sebagai santri," tandasnya. (Red: Mukafi Niam)