Daerah

Prihatin Limbah Batik, NU Adakan Gerakan Peduli Lingkungan

NU Online  ·  Rabu, 17 Oktober 2012 | 03:33 WIB

Pekalongan, NU Online
Prihatin atas kondisi air sungai di Pekalongan yang berwarna hitam pekat, Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pekalongan mengadakan gerakan peduli lingkungan, khususnya mengatasi bahan kimia yang terdapat pada limbah air.<>

Koordinator Nahdltul Ulama (NU) peduli lingkungan Kota Pekalongan, H Muhtarom Rabu (17/10) mengungkapkan, semakin hitamnya kondisi air sungai di Kota Pekalongan sebagai bukti ada kegiatan usaha di bidang perbatikan berjlan cukupbaik. Namun NU memandang pencemaran air sungai sudah sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan makhluq hidup, khususnya biota air, tumbuh-tumbuhan maupun binatang.

Untuk mengatasi, minimal mengurangi dampak pencemaran air khususnya yang diakibatkan oleh usaha industri batik, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama(PCNU) Kota Pekalongan bekerjasama dengan  Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan menggelar kegiatan bersama berupa NU Peduli Lingkungan.

Bentuk kegiatan peduli lingkungan yang mendapat dukungan penuh dari Pondok Pesantren Syafi'i Akrom Jenggot dan Pondok Pesantren Al Mubarok Medono ialah membuat mikroba untuk penawar zat kimia yang ada pada limbah cair yang mengalir sepanjang sungai yang berwarna hitam pekat dan berbau sangat menyengat.

“Dengan kegiatan pembuatan mikroba ini yang nantinya ada disalurkan ke aliran sungai yang membelah Kota Pekalongan secara berkala akan dapat menghilangkan atau minimal dapat mengurangi racun sehingga air limbah tidak berbahaya lagi bagi kehidupan manusia,” kata Muhtarom.

Bagi NU kegiatan peduli lingkungan memang belum pernah dilakukan dan ini  memang dirasa sangat aneh. Pasalnya, NU yang berkutat dalam kesehariannya di bidang pendidikan, dakwah, ekonomi dan sosial, tiba tiba saja peduli terhadap lingkungan.

Menurut Muhtarom, apa yang telah dilakukan oleh NU merupakan bukti sebenarnya masalah lingkungan adalah masalah kita bersama, dimana soal pencemaran air tidak cukup untuk dibahas, didiskusikan dan diwacanakan saja, akan tetapi harus ada upaya tindakan konkrit dan nyata, sehingga pencemaran lingkungan bisa ditekan seminimal mungkin, ujarnya.

Ia berharap kegiatan peduli lingkungan akan digelorakan secara terus menerus hingga pencemaran air dapat ditekan dan terutama pentingnya pemahaman akan bahaya pencemaran yang ditimbulkan dari limbah batik bagi kelangsungan hidup biota air khususnya.

Acara launching NU peduli lingkungan berlangsung Ahad (14/10) lalu di Pondok Pesantren Syafi'i Akrom Medono dan Pondok Pesantren Al Mubarok Medono dihadiri oleh jajaran Pengurus PCNU Kota Pekalongan, sejumlah kader penggerak NU dan puluhan tamu undangan merupakan rangkaian kegiatan pra Konferensi Cabang ke-16 NU Kota Pekalongan yang akan berlangsung tanggal 28 Oktober 2012.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz P.