Surakarta, NU Online
Menulis bagi kalangan mahasiswa sudah bagian sehari-hari. Untuk mendorong para kadernya mahir dan konsisten dalam bidang itu, PMII Komisariat Kentingan UNS menggelar pelatihan jurnalistik selama dua hari pada akhir pekan lalu.
<>
Dengan mengangkat tema "Kiat Menjadi Penulis Hebat", para kader yang baru saja mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) dibekali tentang kiat, teknis, dan motivasi untuk belajar menjadi seorang penulis hebat.
Ketua PMII Komisariat Kentingan UNS Rijal Danialhaq mengatakan rencananya kegiatan pelatihan menulis ini tidak hanya digelar selama masa bimbingan (Mabim) pasca Mapaba, melainkan akan menjadi program kerja rutin di setiap pekannya.
"Karena memang budaya menulis di kalangan mahasiswa khususnya di PMII ini harus tetap dilestarikan. Jadi, perlu adanya bimbingan agar para kader mampu mengasah kemampuannya," terangnya kepada NU Online, Senin (29/12).
Ia berharap, dari sekolah menulis ini akan memunculkan bibit-bibit penulis jempolan dari PMII Kentingan UNS.
Sementara itu, dalam acara tersebut, salah satu pemateri Ahmad Rodif menyampaikan bahwa menulis sudah menjadi tradisi di organisasi pergerakan seperti PMII. Apalagi pendiri PMII, Mahbub Djunaedi merupakan tokoh yang semasa hidupnya masyhur dikenal karena kemampuan menulisnya yang cerdas.
"Terlepas dari apapun jurusan Anda, jadikanlah menulis sebagai softskill juga hobi yang insyaallah kelak mampu menjadi manfaat pascamahasiswa," kata Ketua PC PMII Kota Surakarta itu.
Pada pertemuan pertama, Rodif meminta setiap peserta untuk menuliskan sebuah puisi tentang 10 tahun bencana Tsunami Aceh. Tak disangka, berkat antusiasme yang tinggi dari para peserta, mereka mampu menghasilkan puisi dengan bahasa yang indah layaknya seorang sastrawan handal.
Selanjutnya pada pertemuan kedua para kader diperkenalkan tentang materi jurnalistik. Secara singkat, Rodif menjelaskan tentang teknik menulis berita yang dimulai dari menulis lead atau kepala berita.
Selain itu dikenalkan pula istilah "analisis framing media" untuk mengetahui karakter dan tendensi pada sebuah berita. "Misalnya saat Pilpres kemarin, dengan analisis framing, kita dapat melihat ke mana arah dari sebuah media atau berita yang dibuat. Kader PMII perlu tahu tentang ini," tandasnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Wamenhan RI: JATMAN Fondasi Penting Jaga Pertahanan Negara melalui Non-Militer
Terkini
Lihat Semua