PMII Sumenep Buka Posko Pengaduan dan Relawan Petani Tembakau
NU Online · Selasa, 31 Juli 2007 | 12:44 WIB
Sumenep, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini telah membuka posko pengaduan dan relawan petani tembakau tahun 2007.
Ketua PMII Cabang Kabupaten Sumenep, Mulyadi Wasik, Selasa, mengemukakan, dibukanya posko pengaduan petani tembaku, guna mengangkat derajat petani yang selama ini dipermainkan oleh pemilik modal maupun gudang/pabrikan. Sehingga, harga tembakau tidak lagi memihak kepada petani.
&<>;quot;Seharusnya, harga tembakau itu petani yang mematoknya, tapi kenapa selama ini pihak gudang/pabrikan yang memberi harga. Akibatnya, petani seringkali dalam keterpurukan," tegas Mulyadi saat memimpin aksi demonstrasi menolak kebijakan pabrik di depan taman adipura kota Sumenep.
Ketidak adilan gudang dalam memberikan harga tembakau, kata dia, selain harganya dipermainkan juga tidak ada batas minimum harga. Petani tembakau hanya menunggu kebijakan gudang dan seringkali dirugikan.
Bahkan, ia menuding pihak pabrik hanya memberi harga mahal terhadap tembakau setiap lima tahun sekali. Selebihnya, dibeli di bawah biaya produksi tembakau. Akibatnya petani rugi terus-menerus.
"Harga tembakau itu hanya mahal lima tahun sekali. Padahal, harga rokok dari pabrik semakin mahal harganya dari tahun-ketahun," tuturnya.
Ia menyatakan, kecurangan lain yang dimainkan dalam tataniagara tembakau, yakni penentuan kualitas. Jika kualitas tembakau dikategorikan kualitas bagus maka harganya mahal. Padahal, harga rokok pabrik per paknya tidak ada istilah rokok tidak berkelas maupun berkelas.
Ia mencontohkan, jika Gudang Garam Surya satu paknya Rp6.000 maka semuanya sama Rp6.000 dan tidak ada yang lebih murah, tapi kenapa harga tembakau yang masuk ke Gudang Garam masih ada jenis dan kelas serta perbedaan harga.
"Dengan banyaknya permainan dan kecurangan serta ketidak jujuran dalam tataniaga tembakau di Sumenep, maka masyarakat diharapkan melapor ke posko pengaduan dan akan ditindak lanjuti dalam rangka kongres petani tembakau Madura," tegasnya.
Aksi demonstrasi aktivis mahasiswa juga menggelar teatrikal yang melambangkan kebungkaman penentu kebijakan di Sumenep dan tataniaga tembakau memihak pada pemilik modal, sehingga petani selalu dalam keterpurukan.
Sebelum aksi berakhir, mereka melanjutkan demonya di depan kantor DPRD setempat, guna menyerahkan resolusi jihad petani tembakau ke Komisi B.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sumenep, Unais Ali Hisyam yang menemui pengunjuk rasa mengaku, mendukung aksi aktivis mahasiswa tersebut sambil meneriakan yel-yel hidup petani, hidup mahasiswa.
Bahkan ia berjanji akan mempertemukan antara petani, pabrikan, serta eksekutif di forum yang akan difasilitasi Komisi B tanggal 6 Agustus mendatang.
"Semua gerakan kita adalah untuk kepentingan petani tembakau, makanya saya dukung gerakan mahasiswa ini," ucapnya, yang disambut tepuk tangan puluhan aktivis mahasiswa tersebut. (ant/san)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua