PMII Sukoharjo Ajak Masyarakat Hindari Politik Uang
NU Online · Selasa, 10 Desember 2013 | 04:02 WIB
Sukoharjo, NU Online
Bertepatan dengan momen peringatan hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada 9 Desember, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membersihkan korupsi dari bumi pertiwi.
<>
“Maka dari itu kami selaku Pengurus Cabang PMII Kabupaten Sukoharjo menyatakan sikap: pertama, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi korupsi dari diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi. Kedua, 2014 adalah tahun politik kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak money politic (politik uang),” tegas Ketua PC PMII Sukoharjo Wakhid Andriyanto, Senin (09/12).
Dia menilai, kasus korupsi di tahun 2013 yang menyeret petinggi Mahkamah Konstitusi, terungkapnya korupsi dana proyek Hambalang, kasus impor sapi dan juga kasus-kasus korupsi di daerah-daerah menunjukkan bahwa saat ini korupsi di Indonesia bukannya makin reda tapi malah makin merajarela.
“Fakta-fakta tentang korupsi berdasarkan data yang dirilis oleh Transparency Internasional menunjukkan bahwa indeks korupsi Indonesia masih jauh dari angka yang menggembirakan. Di tingkat ASEAN, angkanya masih di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand. Sementara di level internasional, Indonesia berada di kelompok buncit, yaitu urutan ke-111 dari 180 negara,” ujarnya.
Wakhid menambahkan, banyaknya peraturan perundangan dan lembaga untuk upaya pemberantasan korupsi ternyata belum mengurangi kasus korupsi di Indonesia.
“Harapanya peringatan tahun ini bukan saja menjadi seremonial saja tapi mampu memerangi korupsi sehingga menjadikan Indonesia baru yang jauh dari kemiskinan, anak-anak bangsa bisa mengenyam pendidikan, dan orang-orang miskin bisa berobat,” pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
5
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua