Kudus, NU Online
Organisasi ekstra kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) semakin diminati para mahasiswa di Kudus. Memasuki akhir tahun 2018 ini, PMII Kudus mencatat ada 1150 lebih mahasiswa telah masuk menjadi anggota baru.
Kepada NU Online Kamis (8/11), Ketua PMII Kudus Muh Solikul Hadi membenarkan hal itu. Ia mengatakan mahasiswa yang menjadi anggota PMII ini telah melalui jenjang kaderisasi dalam Masa Penerimaan Anggota baru (Mapaba) yang diselenggarakan pengurus komisariat maupun rayon IAIN dan UMK Kudus.
"Kemarin selama 6 minggu setiap Jumat-Ahad ada Mapaba. Total anggota baru yang masuk sudah 1150 lebih," ujarnya.
Ia menilai, banyaknya mahasiswa yang bergabung menjadi keberkahan tersendiri bagi PMII. Hal ini juga menuntut pengurus mengawal anggota secara serius dan penuh tanggung jawab."Ini amanah, karena semakin banyak anggota, maka tugas untuk mengawal kader anggota betul-betul membutuhkan perhatian khusus," tandasnya.
Solikul mengharapkan semua anggota termasuk yang baru gabung PMII supaya memiliki loyalitas, keyakinan terhadap organisasi. Anggota PMII dapat memahami serta mengikuti Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah sebagai prinsip pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Islam di Indonesia.
"Para anggota harus mempunya keyakinan bahwa organisasi kemahasiswaan yang paling tepat untuk pengembangan diri adalah masuk dan berproses di PMII," harapnya.
Saat ditanya antisipasi dan pencegahan paham Radikalisme di kampus, PMII berupaya melakukan kaderisasi di kampus secara lebih masif dengan membumikan Islam yang damai, Islam Aswaja atau Islam rohmatanlil alamin. Mereka juga menanamkan nilai-nilai Ke-Indonesiaan & nilai-nilai Kebangsaan kepada mahasiswa.
"PMII juga melakukan sinergitas dengan pihak keamanan Polri untuk menangkal radikalisme." pungkasnya.(Qomarul Adib/Muiz)