Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, Jawa Timur, menyatakan, jika pemerintah gagal melakukan negosiasi dengan pemerintah Malaysia, maka tidak ada kata lain kecuali menyatakan perang sebagai harga mati.
"Negosiasi atau Perang," demikian teriak sejumlah aktifis PMII Jember, dalam aksinya di bundaran DPRD Jember, Selasa. Aksi para aktifis PMII Jember, yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, dilakukan dengan menyebar brosur yang berisi tentang kasus sengketa Indonesia lawan Malaysia.
<>Selain itu, mereka juga melakukan orasi secara bergantian, yang mengecam Malaysia telah menggerogoti wilayah teritorial Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang jelas-jelas mendapat legitimasi hukum.
Setelah orasi, mereka membacakan kalimat sumpah pemuda, sebagai bentuk untuk mempertahankan kedaulatan RI dan menolak segala bentuk intervensi dan penjajahan.
Teguh Wicaksono, koordinator aksi mengatakan, tindakan Malaysia memasuki wilayah teritorial Indonesia tanpa ijin, sangat melecehkan harga diri bangsa. Apalagi tindakan itu juga diwarnai penyiksaan terhadap penjaga menara mercusuar di perbatasan yakni dijemur dan dipukuli yang dinilai tidak berperikemanusiaan.
Sementara Malaysia mengajukan penyelesaian kasus ini dengan jalan diplomasi, membawa ke Mahkamah Internasional dan menggunakan arbitrase, yang menguntungkan Malaysia.
Selain itu, kata Teguh, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dituntut segera mencabut klaim kepemilikan atas Blok Ambalat yang nyata-nyata berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk itu, PMII Jember mendesak pemerintah bersikap tegas dengan tetap mempertahankan kedaulatan NKRI, menolak intervensi dan invasi dari negara asing, serta menolak penyelesaian masalah melalui Mahkamah Internasional. "Bila semuanya itu tidak dapat dilakukan, tidak ada jalan lain kecuali perang sebagai harga mati," tandasnya.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua