Daerah

PMII Kembali Tolak berdirinya Carrefour

NU Online  ·  Sabtu, 23 Mei 2009 | 05:58 WIB

Serang, NU Online
Puluhan Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Serang. kembali melakukan aksi di perempatan Ciceri, Kota Serang tepat akan didirikannya hypermarket Carrefour,mereka menilai pemerintah telah melakukan tindakan yang sangat bodoh tidak memikirkan Lembaga pendidikan yang ada di sekitarnya.

“Walikota Serang seharusnya memikirkan aspek pendidikan. Kalau letaknya tak di sini kami tak masalah,” pekik Kurnia, Korlap, saat aksi menolak Cerrefour di depan Puspemkot Serang, Rabu (20/5).<>

PMII menilai Carrefour di Ciceri akan banyak pelajar dan mahasiswa yang menjadikan ritel modern asal Perancis itu sebagai wisata berbelanja dan sekadar tempat nongkrong.

Sebagai bentuk kekecewaan atas kebijakan Pemkot Serang, Puluhan mahasiswa PMII sempat melakukan aksi tidur di jalan yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Tak hanya itu, mereka juga memperagakan jalan mundur sebagai kritik atas kinerja Walikota Serang Bunyamin yang membawa Kota Serang kearah kemunduran, bukan kemajuan.

Pada bagian lain, PMII tidak percaya dengan isi perjanjian kerjasama antara manajemen Carrefour dengan Pemkot Serang yang ditandatangani 17 April 2009. Dalam perjanjian tersebut, Carrefour akan memasarkan produk lokal, memberi space (ruang) bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta proaktif dalam program corporate social responsibility (CSR).

Kurnia menegaskan, PMII Cabang Serang tidak percaya dengan komitmen yang menjanjikan masa depan itu dapat berjalan mulus sesuai dengan harapan. “Oleh karena itu, sampai kapanpun kami menolak pendirian Carrefour,” tegasnya.

Karena tidak ada tanggapan dari Walikota Serang akhirnya Massa PMII dan Sebelum membubarkan diri, sekitar pukul 11.00 WIB, massa aksi yang dikawal puluhan petugas Dalmas Polres Serang sempat mengelabui aparat kepolisian dan Satpol PP yang berjaga di pintu gerbang masuk dengan menyerbu pintu keluar yang tak dijaga. Namun, aparat berhasil menahan massa memasuki Puspemkot. Akhirnya, mereka membubarkan diri. (zen)