Daerah

PMII Diminta Jaga Tradisi Ulama Salaf Nusantara

NU Online  ·  Senin, 28 Mei 2018 | 01:00 WIB

PMII Diminta Jaga Tradisi Ulama Salaf Nusantara

H Bisri Romly (foto: istimewa)

Pekalongan, NU Online
Mantan Ketua PMII Pekalongan era tahun 1970-an H Bisri Romly yang juga Anggota DPR RI memberikan motivasi kepada para pengurus PMII Pekalongan, Ahad (27/5).  Aktifis PMII Pekalongan diminta untuk senantiasa menjaga dan melestarikan tradisi ulama salaf nusantara dengan tetap mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Permintaan H Bisri Romly itu disampaikan  ketika dirinya menjadi narasumber dalam acara pelantikan pengurus Rayon PMII Komisariat Ki Ageng Ganjur, IAIN Pekalongan.

Menurutnya, mengamalkan ajaran ulama salaf nusantara atau ahlussunnah wal jamaah annadliyah salah satunya adalah mengucapkan dua kalimat sahadat dalam pembukaan (mukodimah) disaat melakukan pidato. 

"Pengucapan kalimat dua sahadat dalam setiap mukadomah pidato terdapat dalam salah satu kitab karya ulama salaf nusantara yang berjudul Maahalli," katanya.

Mengapa hal demikian patut dilestarikan dan diamalkan oleh aktifis PMII jaman sekarang. Pasalnya, dalam setiap pidato, Presiden Republik Indonesia, mulai dari SBY hingga Jokowi, selalu diawali ucapan Bismillah setelah itu menyampaikan salam.

Padahal, kata dia, di dalam ajaran ulama salaf nusantara, ketika salam diawali dengan pembacaan sebelumnya, maka mengucapkan kembali salam bukanlah sesuatu yang wajib, sebagaimana dikutip dari laman suaramerdeka.com. 

"Maka inilah pentingnya, para aktifis PMII untuk menjadi pejabat tertinggi di negeri ini. Tujuannya agar ajaran ulama salaf Aswaja an-Nahdliyah bisa sampai ke masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua PMII Pekalongan Maemun Labib mengatakan, pelantikan pengurus rayon ini merupakan bagian dari estafet kepimpinan pengurus PMII di tingkat fakultas sebuah perguruan tinggi.

Ada beberapa nama tingkatan kepengurusan dalam perguruan tinggi, untuk tingkat kabupaten/kota disebut pengurus cabang, tingkat perguruan tinggi dinamai pengurus komisariat, sedangkan tingkat fakultas adalah pengurus rayon. 

"Pelantikan kali ini adalah untuk pengurus rayon, ada empat pengurus rayon yang kita lantik pada kesempatan kali ini," katanya. (Red: Muiz)