Daerah

PMII Ciputat Arusutamkan Pemikiran Aswaja

NU Online  ·  Jumat, 14 Juni 2013 | 12:00 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat akan mengarusutmakan pemikiran Ahlussunah wal-Jamaah. Untuk tujuan itu diluncurkan program Aswaja Schoolen. Program tersebut diluncurkan di aula Asrama Putri PMI, Ciputat, Tengerang Selatan, Banten (12/6).
<>
Pada peluncuran Aswaja Schoolen PMII Ciputat mengundang penulis buku Pesantren Studies Ahmad Baso sebagai narasumber.

Pengurus Pusat Lakpesdam NU tersebut dalam pengantarnya mengatakan, Islam Indonesia adalah warisan Wali Songo. UIN Jakarta yang menjadikan nama seorang waliyullah di belakang namanya, seharusnya menjadikan kitab-kitab Syarif Hidayatullah masuk ke dalam kurikulum, “sehingga UIN mampu mendidik mahasiswa untuk memiliki karakter seperti Syekh Syarif Hidayatullah,” ungkapnya.

Konstruksi yang dibangun di UIN selama ini hanya memahami Aswaja dari sisi teologi saja, tapi tidak dijelaskan dari sudut gerakan, kenegaraan, dan kebangsaan. Ini pertanda Aswaja sudah banyak disensor  di institusi pendidikan UIN.

Para alumni Barat yang menjadi dosen di UIN, sambung pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, Asy’ariah dan Al-Ghazali sebagai penyebab kemunduran Islam. Padahal kedua ajaran tersebut yang menjadi sumber inspirasi revolusi di Indonesia yang dilakukan umat Islam di pesantren.

“Maka, Aswaja Schoolen diharapkan mampu melakukan rekonstruksi terhadap Aswaja versi UIN!” tegasnya.

Lebih jau, Baso mengemukakan, KH Hasyim Asy’ari melakukan kaderisasi pada orang-orang di luar NU, misalnya saja Jendral Sudirman, Bung Tomo, dan Tan Malaka. Mereka adalah orang-orang yang pernah menjadi santri kilat pendiri NU itu, “Pertanda Ahlussunnah walJamaah yang dianut pesantren juga menjadi salah satu pilar tegaknya  NKRI,” tambahnya.

Kepada PMII Ciputat, Baso menekankan harus dihimpun dari gerakan Aswaja Schoolen ini adalah kekuatan, karena Indonesia merdeka bukan karena text book dari Barat atau Wahabi, tapi karena keilmuan khazanah pesantren, salah satunya adalah ilmu kanuragan.

“Dengan demikian, PMII juga tidak boleh jauh dari kiai. Kalau PMII jauh dari kiai, maka PMII akan hancur. Boleh saja PMII independen dari NU, tapi harus tetap menjaga tradisi NU dan hormat kepada kiai, tegasnya.

Program Aswaja Schoolen diluncurkan karena UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di Ciputat, marak dengan pemikiran-pemikiran Wahabisme dan Liberalisme. Karena itulah PMII Ciputat akan memperkuat arus pemikiran Aswaja. Harapannya, kelak bisa menjadi kekuatan PMII dalam penyebaran ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah.

Peluncuran program tersebut dikemas dengan diskusi  bertema Bedah Tokoh KH. Hasyim Asy’ari Mempertahankan Ahlussunnah wal-Jamaah dan Mememlihara Keutuhan NKRI. Kegiatan tersebut diikuti 20 aktivis PMII Ciputat.


Redaktur     : Abdullah Alawi
Kontributor : Adriansyah