Daerah

PMII Bulukumba Bantu Pesantren Alat-alat Kesehatan

Sel, 26 Januari 2021 | 16:15 WIB

PMII Bulukumba Bantu Pesantren Alat-alat Kesehatan

Ketua PC PMII Bulukumba Andi Chaidir Alif mengemukakan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian bersama di tengah pandemi.

Bulukumba, NU Online
Seiring pandemi yang belum mereda, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bulukumba, Sulawesi Selatan berkomitmen membantu masyarakat, termasuk pondok pesantren untuk mencegah bertambahnya kasus terinfeksi Covid-19. 


Selasa (26/1), sejumlah pengurus PMII setempat menyalurkan bantuan alat kesehatan ke beberapa lokasi, antara lain Pondok Pesantren Babul Khaer, Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Pondok Pesantren Baburridha, dan Pondok Pesantren Darul Ulum. Bantuan yang di berikan berupa, masker, tangki, tablet disinfektan, handsanitizer, dan vitamin C.

 
Ketua PC PMII Bulukumba Andi Chaidir Alif mengemukakan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian bersama di tengah pandemi. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi penerapan hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan Covid-19 yang semakin marak.


"Ini turut kami lakukan sebagai langkah preventif di tengah pandemi," katanya.


Menurut Andi, kegiatan ini setidaknya sedikit membantu pemerintah dalam penanganan wabah  dengan menerapkan hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.


"Saya lihat santri-santri sangat semangat memperhatikan ketika (pengurus PMII) menyampaikan sosialisasi, apalagi santri-santri yang telah paham penerapan prokes demi kebaikan kita bersama," ujarnya.


Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Bulukumba pada Ahad (17/1), pukul 20.00 WITA melaporkan angka positif di daerah setempat mencapai 662 orang, suspek 816 orang, kontak erat 2.401 orang, sembuh 566 orang, dan meninggal 24 orang.


Tiga Pintu Covid-19 di Pesantren

Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin dalam sebuah forum webinar mengingatkan tiga pintu yang memiliki peran tinggi masuknya Covid-19 ke pesantren.


Pertama adalah pintu saat santri masuk ke pesantren. Pada pintu ini bisa terjadi penyebara masuk akibat kurang ketatnya screening atau pemeriksaan santri saat masuk yang kemudian menular di dalam pesantren.


Pintu masuk kedua adalah saat warga pesantren atau kiai beraktivitas di luar pesantren dan saat kembali membawa virus Corona ke dalam pesantren. 


Sementara pintu ketiga adalah melalui pihak atau orang luar yang masuk ke pesantren seperti tamu, wali santri, ataupun supplier yang menyuplai kebutuhan-kebutuhan pesantren.


Satuan Tugas Covid-19 PBNU tak bosan-bosan mengingatkan masyarakat untuk tidak panik tapi juga tidak menyepelekan protokol kesehatan, termasuk di pesantren. 


Kontributor: Saeful
Editor: Mahbib K