Daerah

Pidato Mendikbud Nadiem, PGRI Pringsewu Tunggu Realisasinya

Jum, 29 November 2019 | 14:45 WIB

Pidato Mendikbud Nadiem, PGRI Pringsewu Tunggu Realisasinya

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pringsewu Sakijo. (Foto: Dok. pribadi)

Pringsewu, NU Online
Puncak Hari Guru pada 25 November 2019 diwarnai dengan pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang menyatakan bahwa saat ini para pendidik khususnya guru lebih banyak dibebani dengan beban administrasi sehingga menjadikan mereka tidak fokus dalam melaksanakan tugas.

Aturan birokrasi juga menjadi titik tekan Menteri Nadiem dimana birokrasi menjadikan potensi dan kebutuhan peserta didik terkalahkan oleh keseragaman yang menjadi prinsip dasar birokrasi.

Menanggapi hal ini Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pringsewu Sakijo mengapresiasi pernyataan Nadiem. Namun yang terpenting dari semua itu adalah aksi nyata dari Menteri Pendidikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Permasalahan ini sebenarnya sudah lama diungkapkan oleh PGRI.

PGRI menurut Sakijo, sudah sedari lama telah meminta agar pemerintah menyederhanakan sistem pembelajaran maupun aturan bagi guru di Indonesia. Namun usulam dari PGRI sering terhalang birokrasi sehingga tidak terealisasi.

"Dibutuhkan kehati-hatian dan kajian yang komprehensif dalam menentukan cara pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di Indonesia," ungkapnya kepada NU Online di Kantor PGRI yang berada di komplek Islamic Center Pringsewu, Jumat (29/11).

Keluhan guru akibat beban administrasi dan kurikulum lanjut Sakijo juga harus dikaji dengan sungguh-sungguh dan tidak asal-asalan. Artinya tidak boleh menabrak peraturan yang sudah ada tetapi bisa memastikan guru agar mampu mewujudkan harapan dari pidato yang disampaikan Nadiem.

Di antara harapan yang diinginkan Nadiem di antaranya guru mampu menjabarkan sejumlah perubahan kecil seperti mengajak kelas berdiskusi, memberikan kesempatan pada murid untuk mengajar di kelas, hingga menemukan bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

Sakijo menilai saat ini pemerintah masih disibukkan dengan masalah terbatasnya jumlah guru dan guru honorer. Ini menjadi kendala bagi guru untuk bisa bisa lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan.

Tugas berat ini bukan semata-mata tanggung jawab menteri. Seluruh jajaran Kementeriam Pendidikan berperan untuk mewujudkan harapan Nadiem sebagai penentu kebijakan di Kementerian Pendidikan. Mantan Bos Gojek ini harus mampu menarasikan keinginannya dalam bentuk arahan yang jelas kepada seluruh bawahannya dan segera untuk dilaksanakan.

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Fathoni Ahmad