Probolinggo, NU Online
Pesantren Nurul Anwar asuhan Ustadz Muhammad di dusun Sukun desa Klenang Lor kecamatan Banyuanyar kabupaten Probolinggo mengambil disiplin fiqih sebagai kajian dominan. Para pengurus pesantren menekankan disiplin fiqih bagi santri madrasah diniyah ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah di lingkungan pendidikan pesantren Nurul Anwar.
<>
Pada tiga jenjang pendidikan itu, para pengurus pesantren mengajarkan kitab fiqih yang terdiri atas Sullamul Taufiq, Fathul Qarib, dan Fathul Muin.
“Kesemuanya adalah kitab fiqih rujukan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” kata pendiri sekaligus pengasuh pesantren Nurul Anwar Muhammad, Senin (11/8).
Menurut Ustadz Muhammad, meskipun pesantren yang lain sudah mengembangkan pesantren modern dengan sistem pendidikan formal dan nonformal, pesantren Nurul Anwar tidak sedikitpun berniat mengutamakan pendidikan formal.
“Pendidikan formal menjadi bagian dari pesantren. Tetapi salaf tetap yang utama dan prioritas,” jelasnya.
Sementara pengelola pesantren Nurul Anwar tetap menyediakan pendidikan formal. Hanya saja, itu tidak menjadi kewajiban santri. “Santri boleh memilih, mau sekolah atau tidak. Yang jelas kami akan tetap mempertahankan metode pembelajaran salaf sebagai identitas pesantren,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua