Pesantren Al-Badriyyah Mranggen Gelar Ziarah Makam Wali dan Ulama
NU Online · Kamis, 19 Mei 2016 | 22:01 WIB
Pascaujian akhirus sanah dan muwada’ah, para santri kelas akhir Pesantren Al-Badriyyah Mranggen, Kabupaten Demak, melakukan ziarah ke makam sejumlah wali dan para kiai. Tradisi tahunan ini dimaksudkan untuk mendoakan para kekasih Allah, tetapi mengharapkan keberkahan demi kelancaran mereka menempuh pendidikan lebih inggi pascakelulusan.
“Saat jelang ujian kemarin, kita giatkan belajar. Sekarang giat berdoa. Ini juga bentuk rasa syukur karena ujian nasional dan ujian pesantren sudah kita lewati dengan lancar,” kata salah seorang santri Hasyim Ahmad.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 santri dari total 500 santri. Kegiatan ziarah ini berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (17-18/5) yang dipimpin langsung pengasuh Pesantren Al-Badriyyah KH Muhibbin Muhsin.
“Wisata ziarah merupakan tradisi yang sudah dijalankan oleh warga NU sejak lama untuk menghormati leluhur dan para wali atau orang saleh yang dianggap mendedikasikan hidupnya untuk Agama Islam,” kata Ketua panitia H Badrul Munir.
Menurut dia, ziarah juga merupakan salah satu tradisi yang telah berlangsung lama dilestarikan pesantren, selain tahlil, muludan, manaqiban, dan lain-lain.
KH Muhibbin Muhsin mengatakan, kegiatan semacam ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan sekaligus meneladani para wali. Kegiatan ini diadakan untuk memperoleh keberkahan dan meneladani semangat para wali dalam berjuang mempelajari dan menyebarkan ilmu tentang Islam terutama ilmu Al-Quran.
“Dari ziarah ini, para santri dapat mengambil teladan terutama bagaimana para wali beinteraksi dengan Al-Qur’an dan mengimplementasikannya dalam hidup keseharian,” kata Kiai Muhibbin.
Ia juga mewanti-wanti agar para santri saat berziarah di makam auliya dan ulama selalu menjaga akhlak dan tatakrama. Salah satunya yakni ketika bertawassul niat dan tujuannya untuk berdoa kepada Allah SWT bukan kepada makamnya, karena hanya Allah SWT semata yang dapat mengijabah setiap doa.
Mereka menziarahi makam Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Maulana Ibrahim As-Samarqandi, Sunan Bonang, KH Ma’shum Lasem, dan KH Kholil Bangkalan Madura. (Ben Zabidy/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua