Perkuat Ukhuwah Nahdliyah Melalui Lailatul Ijtima’
NU Online · Sabtu, 26 Januari 2013 | 06:03 WIB
Probolinggo, NU Online
Dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah nahdliyah di kalangan warga NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Jum’at (25/1) malam menggelar lailatul ijtima’.<>
Tradisi lailatul ijtima’ atau malam pertemuan warga Nahdlatul Ulama (NU) memang sudah mengakar di kalangan warga nahdliyin, khususnya yang berada di Kecamatan Kraksaan sendiri.
PCNU Kraksaan sendiri melaksanakan kegiatan lailatul ijtima’ ini secara rutin setiap pertengahan bulan hijriyah. Kegiatan yang dilakukan diantaranya sholat Ghaib, sholat Hajat, istighosah dan pembacaan tahlil. Khusus kali ini, kegiatan ditambah dengan pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini sedikitnya diikuti oleh 150 orang peserta dari PCNU Kraksaan yang terdiri dari pengurus Syuriah dan Tanfidziyah mulai dari tingkat cabang, Majelis Wakil Cabang (MWC) hingga ranting. Selain itu juga dari lembaga, lajnah dan badan otonom, termasuk juga para kiai-kiai se PCNU Kraksaan.
Ketua PCNU Kraksaan H. Nasrullah Ahmad Suja’i menegaskan lailatul ijtima’ ini dimaksudkan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Apalagi lailatul ijtima’ yang sudah mengakar kuat di kalangan NU merupakan warisan para ulama yang harus dilestarikan.
”Di Indonesia khususnya di Kabupaten Probolinggo, gerakan yang dapat memperlemah ukhuwah Islamiyah cukup beragam. Oleh karenanya, warga NU harus menguatkan diri dengan memperkukuh paham Aswaja dan ukhuwah Islamiyah,” ungkapnya kepada NU Online.
Menurut Suja’i, biasanya dalam lailatul ijtima’ ini juga dilakukan pemantapan pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan diskusi dengan mengaitkannya pada isu-isu terkini. Tetapi karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, maka diskusi tersebut sementara ditiadakan dan diganti dengan pembacaan sholawat Nabi dengan iringan grup hadrah.
”Biasanya dalam diskusi itulah nantinya kita semakin dimantapkan pada pembelajaran untuk menghargai perbedaan. Perbedaan pandangan dalam Islam, selagi bisa dipertanggungjawabkan haruslah dipertahankan. Sebab, darinyalah Islam bisa lentur dan menebar kemaslahatan,” jelasnya.
Menariknya, lailatul ijtima’ ini juga diikuti oleh generasi muda NU yang notabene adalah pengurus badan otonom. “Alhamdulillah, lailatul ijtima’ ini bisa menjembatani untuk mengakrabkan generasi muda NU dengan yang sudah tua. Semoga ini menjadi modal berharga sebagai upaya kaderisasi pengurus di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
2
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua