Perjuangan Pendiri NU, Spirit Bagi Generasi Masa Kini
NU Online · Selasa, 29 April 2014 | 09:50 WIB
Kudus, NU Online
Wakil Ketua PCNU Kudus H Fajar Nugroho mengatakan, semangat perjungan yang dilakukan para pendiri maupun tokoh Nahdlatu Ulama (NU) pendahulu masih relevan menjadi spirit bagi generasi penerus masa kini di tengah kondisi zaman yang serba materi.<>
“Meskipun zaman sudah berbeda, namun semangat atau sprit Perjuangan pendiri NU termasuk KHR Asnawi ini mampu menjadi inspirasi pengurus maupun kader NU menggerakkan roda organisasi pada masa sekarang,” katanya kepada NU Online saat dimintai pandangannya terkait sosok KHR Asnawi yang diperingati haulnya ke 56, Jum’at (25/4) kemarin
Fajar menyatakan Nahdlatul ulama lahir melalui proses pergulataan pemikiran dan perjuangan para Kiai-kiai NU pada masa lalu. Mereka berjuang secara kukuh mendirikan Nahdlatul Wathan terlebih dahulu untuk menggelorakan cinta tanah Air dan Nahdlatut Tujjar guna menggerakkn ekonomi ummat.
“Kiai-kiai mendirikan NU untuk memback up paham Aswaja dengan penuh kegigihan dan semangat berjuang secara total. Kita harus meneladani dan melanjutkan perjuangan pendiri NU termasuk KHR Asnawi,”tegasnya lagi.
Dikatakan, KHR Asnawi adalah figur ulama mempunyai kepiawian dalam membaca zaman. Disamping pengasuh pesantren tetapi mash sempat memberi ceramah berdakwah di daerah dan masih menulis buku.
“Karya tulis berupa kitab sudah banyak yang dijadikan pedoman para santri berup Kitab pendek tapi mendasar yang mudah dipahami. Umur beliau betul-betul sangat barokah memberikan sesuatu sepanjang,”tandasnya Fajar.
Fajar mengakui belakangan ini kaum Nahdliyyin semangat berjuangnya mengalami kemunduran. Hal ini akibat dari pengaruh kondisi zaman yang diukur berdasarkan materi atau uang. “NU akan tetap menjaga akhlakul karimah, tidak boleh terjerumus dan larut hal yang kurang baik terus,”ujarnya
Bagi PCNU Kudus, peringatan haul KHR Asnawi memiliki arti menjaga hubungan emosional dan rohaniah. “Mbah Asnawi secara fisik sudah tidak ada di tengah kita, namun ruh dan spiritnya masih menyertai kita,”tandas Fajar lagi. (Qomarul Adib/Anam)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
Terkini
Lihat Semua