Brebes, NU Online
Memperingati tahun baru 1438 Hijriyah, MTs Negeri Model Brebes, Jawa Tengah akan memberikan santuan kepada 99 anak yatim. Santunan diberikan sebagai ujud kepedulian kepada anak-anak yatim yang nasibnya kurang beruntung. Sehingga bisa mengurangi beban kepedihan yang diderita mereka. Demikian disampaikan Kepala MTsN Model Brebes H Moh Muntoyo, di ruang kerjanya, Sabtu (1/10).
Muntoyo menjelaskan, kegiatan santunan sudah menjadi agenda tahunan di sekolahnya. Dengan harapan, para siswa dan keluarga sekolah bisa memiliki sifat dan sikap kepedulian terhadap sesama. Apalagi, di bulan Muharram ini menurutnya adalah bulannya Anak Yatim. Jadi tidak keliru, kalau keluarga besar MTs N Brebes turut menggembirakan hati mereka.
“Kita harus menggembirakan hati mereka dihari raya anak yatim ini,” kata Muntoyo.
Tiap anak, kata Muntoyo, mendapatkan Rp 150 ribu dan bingkisan. Meskipun nilai rupiahnya tidak seberapa, tetapi nilai kepedulian dan kasih sayangnya jauh lebih tinggi. “Santunan, akan kami berikan pada Senin (3/10) lusa,” kata Muntoyo yang juga Bendahara PCNU Kabupaten Tegal itu.
Selain santunan anak yatim, juga diadakan donor darah bagi guru dan Karyawan madrasah. Donor darah terselenggara atas kerjasama dengan PMI Kabupaten Brebes dan sudah dilakukan pengambilan darahnya pada Kamis (29/9) lalu, namun hanya mendapatkan 15 kantong dari 35 guru dan karyawan yang mendaftar.
Berbagai perlombaan pun digelar untuk memeriahkan Muharraman diantaranya Lomba Adzan, MTQ, Khitobah, Kaligrafi dan lain-lain.
“Kami ingin mengubah image, kalau tahun baru Islam itu sepi. Tapi harus meriah, namun pada jalur tatanan syariat Islam dan membawa manfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat,” paparnya.
MTs Negeri Model Brebes juga turut aktif pada Pawai Ta’aruf Muharraman yang digelar Pemerintah Kabupaten Brebes dan Yayasan Islamic Center pada Sabtu (1/10) malam. “Kami mengerahkan seluruh siswa dengan berbagai atraksi yang akan diusungnya, seperti kelompok pawai obor, drum band, kosidah, rebana, dan berbagai replika Islamiyah lainnya,” pungkasnya. (Wasdiun/Fathoni)