Daerah

Peringati Maulid, Ishari NU Kesamben Adakan Lailatul Hadrah

Sen, 19 November 2018 | 16:00 WIB

Peringati Maulid, Ishari NU Kesamben Adakan Lailatul Hadrah

Kegiatan Ishari di peringatan maulid nabi

Jombang, NU Online
Keberadaan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) Nahdlatul Ulama (NU) kian eksis di tengah masyarakat. Terlebih pada bulan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat ini.

Eksistensi salah satu badan otonom (Banom) NU itu kian nampak salah satunya di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pengurus Ishari NU ini menggelar kegiatan Lailatul Hadrah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (18/11) malam di Mushalla Tholabul Maghfiroh Dusun, Ngemplak Desa Podoroto, Kesamben. Kegiatan tampak meriah, lantaran Ishari NU se-Kesamben saat itu berkombinasi.

Ketua Ishari NU Kesamben Khabibur Rohman mengatakan, kegiatan Lailatul Hadrah rutin dilakukan di berbagai desa atau tingkat ranting di Kesamben. Hal ini menurutnya bahwa Ishari NU kian diterima di kalangan masyarakat.

"Kegiatan ini juga dilaksanakan rutin setiap tiga bulan sekali yang mana tempatnya bergantian di masing-masing ranting," ucapnya.

Kegiatan digelar juga menyesuaikan momentum. Misalnya hari besar Islam juga Haul masyayikh atau sesepuh di setiap desa. 

"Setiap acara temanya berbeda, terkadang menyesuaikan dengan peringatan hari besar Islam atau juga haul salah satu sesepuh dari ranting yang ditempati," lanjut dia.

Ia memaparkan, giat rutin Ishari NU tentu juga dapat meningkatkan ukhuwah di internal pengurus, sehingga Ishari terus eksis dan berkembang. 

"Dengan diadakan rutinan ini bisa menjadi ajang shilaturrahim antaranggota untuk saling tukar informasi. Dan sebagai sarana latihan bersama saat ada lagu, drek (tarian tangan atau badan) dan kecrek (tepukan tangan) yang terbaru baik dari pimpinan cabang maupun pimpinan wilayah," jelasnya.

Menurut pandangannya, setiap kegiatan yang dilaksanakan Ishari NU bertujuan untuk meneruskan salah satu syiar Islam di bidang seni dan dakwah. 

"Tentu kita melakukan syiar dakwah Islam melalui lantunan shalawat nabi versi Ishari. Tak hanya menjadi tontonan tapi juga menjadi tuntunan bagi masyarakat sebab di Ishari itu ada beberapa gaya khasnya tersendiri," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)