Kudus, NU Online
Tak seperti hari-hari biasa, komplek pemakaman Kauman Mbareng Kecamatan Jekulo Kudus Selasa sore (23/2/2016) ramai dikunjungi puluhan pemuda dan pemudi. Sebagian dari mereka mengenakan atribut lengkap sebuah organisasi pelajar NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), juga Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Memperingati ulang tahun organisasi, para aktivis PC IPNU bersama IPPNU Kabupaten Kudus itu bersama-sama ziarah ke makam KH Ma'sum Rasyidi, yang dikenal sebagai pelopor sekaligus pendiri Banom untuk pelajar NU di Kudus.
Selain memakai seragam lengkap organisasi, sebagian bahkan ada yang sengaja membawa bendera IPNU, kemudian dengan bangga dipegang erat saat berdoa.
Sebelum berziarah, di hari sebelumnya mereka sowan terlebih dahulu ke kediaman keluarga Mbah Ma'sum. Kegiatan sowan tersebut merupakan bagian dari usaha meneruskan ikatan silaturrahim para generasi penerus IPNU dan IPPNU Kudus kepada keluarga para pendahulunya.
"Pak Yai Agus Yusrun Nafi' yang mendampingi teman-teman ziarah ke makam. Semoga dengan acara ziarah bersama ke makam Mbah Yai sore ini, teman-teman aktivis bertambah cinta kepada organisasi dan para kiai sepuh," kata Futuhal Hidayah, Ketua PC IPPNU Kudus.
KH Ma'sum Rasyidi dimakamkan belakang komplek Pondok Pesantren di Mbareng, Jekulo, Kudus. Satu area dengan pemakaman KH Ahmad Basyir, yang dikenal luas sebagai Syaikh Mujiz Dala'il Khairat dari Kudus.
Tradisi sowan ke komplek Mbareng memang tak jarang dilakoni oleh para pengurus IPNU bersama IPPNU Kudus. Tak hanya sowan ke ulama yang masih hidup, namun juga kepada yang telah wafat. Beberapa bulan lalu mereka juga telah bersama menziarahi KH Tholhah Mansur dan Nyai Umroh Mahfudhoh, di makam masing-masing.
Kegiatan berkunjung ke Mbareng tersebut merupakan satu dari rangkaian agenda Harlah Ke-62 IPNU dan Ke-61 IPPNU bertema ‘Harmoni Cinta Negeri Wujudkan Pelajar NU Luhur Berbudi Pekerti’. (Istahiyyah/Fathoni)