Daerah

Peringatan Kemerdekaan Jangan Kering dari Nilai Keagamaan

NU Online  ·  Senin, 13 Agustus 2018 | 02:15 WIB

Peringatan Kemerdekaan Jangan Kering dari Nilai Keagamaan

Lomba Hadrah Kecamatan Bangsalsari, Jember (12/8)

Jember, NU Online
Keriuhan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, hendaknya tidak kering dari nilai-nilai keagamaan. Sebab, kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia 73 tahun lalu, tak lepas dari perjuangan para tokoh agama.

Demikian diungkapkan Camat Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, Murtadlo saat memberikan sambutan dalam pembukaan Lomba Hadrah Al Banjari di Pendopo Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, Ahad (12/8) malam.

Menurut alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang itu, salah satu pemicu utama timbulnya ghirah dan militansi para pejuang adalah anjuran agama (Islam) bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Sehingga, semangat para pejuang cukup membara untuk mengusir penjajah.

“Itu realitas sejarah yang tak bisa ditutup-tutupi,” tukasnya.

Karena itu, katanya, peringatan kemerdekaan tidak elok jika hanya diisi dengan hiburan-hiburan yang jauh dari nuansa keagamaan. Minimal sebagai rasa syukur sekaligus mengingatkan rakyat bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia tak lepas dari peran agama.

“Itulah sebabnya  kami  rayakan kemerdekaan ini dengan full acara keagamaan,” jelasnya.

Murtadlo menambahkan bahwa selama ini masyarakat di desa-desa  mempunyai potensi yang bagus di bidang seni keagamaan seperti hadrah, namun tidak ada ruang untuk mengaktualisasikan diri.  “Makanya kami berinisiatif menggelar lomba-lomba keagamaan, juga agar nuansa peringatan Agustusan, bisa lebih religius,” urainya.

Selain lomba hadrah, panitia juga menggelar MTQ, lomba tartil, lomba adzan dan lomba tahfidz. Rangkaian acara tersebut digelar 11-14 Agustus 2018. (Aryudi  Abdul Razaq/Kendi Setiawan)