Jember, NU Online
Pengenalan baca-tulis al-Qur'an pada anak usia dini tak boleh diremehkan mengingat kian maraknya godaan yang berpotensi menggerus bahkan mengeleminasi minat mereka terhadap al-Qur'an. Oleh karena itu, segala inovasi dan terobosan perlu dilakukan untuk mempekenalkan al-Quran pada mereka agar lebih gampang dan praktis.
Poin penting tersebut dalam Pelatihan Metode Praktis Belajar Cepat Membaca dan Tulis Al-Qur'an untuk Anak Usia Dini yang berakhir Ahad (18/9) di aula PB Sudirman Kantor Bupati Jember, Jawa Timur.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kementerian Agama Kabupten Jember itu berlangsung dua hari, diikuti oleh 760 guru dengan menghadirkan narasumber Ustadz Suroto Suruji dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata, Pamekaan, Madura.
Menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengawas Guru Agama Kabupaten Jember Zurni, kegiatan tersebut intinya adalah memberikan keterampilan pada peserta dalam mengajarkan al-Quran dengan metode tertentu, sehingga anak didik lebih cepat paham dan bisa membaca-menulis al-Quran.
"Kita butuh cara bagaimana anak-anak cepat bisa mengaji. Kalau sudah bisa mengaji, mereka akan senang dan diharapkan cinta al-Quran," ucapnya kepada NU Online.
Namun yang lebih penting, lanjutnya, adalah dukungan dan dorongan dari orang tua terhadap anak-anaknya agar memiliki kecintaan terhadap al-Quran. Dukungan tersebut penting mengingat saat ini begitu banyaknya hiburan yang membuat anak seoalah tidak punya waktu untuk belajar al-Qur'an. Sedangkan di sisi lain, dewasa ini semakin jarang mushalla yang menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar al-Quran.
"Kalau dulu banyak sekali mushalla yang kiainya didatangi anak-anak untuk belajar membaca al-Quran. Biasanya kiai macam begitu, telaten mengajari anak-anak membaca al-Qur'an. Sekarang yang kayak begitu susah. Makanya sekarang dukungan orang tua sangat penting," jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)