Daerah

Pentingnya Mendidik Generasi Muda di Lembaga Milik NU

NU Online  ·  Kamis, 8 Februari 2018 | 03:01 WIB

Pentingnya Mendidik Generasi Muda di Lembaga Milik NU

Ilustrasi pesantren dan santri. (Foto: Romzi)

Pringsewu, NU Online
Regenerasi Jamiyyah Nahdlatul Ulama Jangan Sampai terputus. Generasi muda harus terus dibimbing, dibina dan diarahkan untuk mengenal dan mencintai NU lengkap dengan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaahnya. Langkah ini harus diawali dari warga NU sendiri untuk peduli dengan pendidikan putera-puterinya.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif PCNU Pringsewu Ahmad Rifai menyikapi kurang selektifnya orang tua dalam menyekolahkan putera-puterinya diberbagai Lembaga Pendidikan. Saat ini berbagai lembaga pendidikan menurutnya bersaing menarik minat orang tua dan siswa dengan membangun fisik bangunan dan menawarkan berbagai macam fasilitas pendidikan lainnya.

"Hanya karena bangunan yang megah, fasilitas fisik lengkap, para orang tua tidak memperhatikan kurikulum, materi dan paham yang diajarkan kepada anak mereka. Ini tentunya akan memutus rantai amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah. Sama saja kita membiarkan generasi kita memiliki paham yang berbeda dengan kita," katanya di Kantor LTNNU Pringsewu, Rabu (7/2).

Rifai mengajak warga NU untuk sadar pendidikan bagi putera-puterinya sebagai ikhtiyar untuk melanjutkan kelanggengan NU dan amaliyah Aswaja. Ia mengingatkan bahwa saat ini sudah banyak lembaga pendidikan formal yang merupakan milik NU khususnya dibawah naungan LP Ma'arif NU dengan pendidikan yang jelas kualitas dan pahamnya.

"Biaya tinggi menyekolahkan anak tidak serta merta menghasilkan kualitas hasil sesuai harapan. Bisa saja terjadi pendidikan yang terlihat biasa saja dengan biaya terjangkau namun mampu mencetak output lulusan yang berkualitas dan ketika terjun dimasyarakat mampu berkiprah dengan baik," tegasnya.

Mengutip pernyataan Ketua PBNU Hanief Saha Ghafur, ia menegaskan bahwa untuk menjadi pribadi bermutu sebenarnya tidak mahal. Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk menjadi bermutu karena untuk membayar ketidakbermutuan kita sendiri.

"Jadi jangan tergiur dengan sekolah yang memasang tarif mahal dengan janji kualitas atau mutu terjamin. Apalagi dengan niatan untuk gengsi-gengsian. Akhirnya putera-puteri kita yang terkena imbasnya," katanya.

Ia mengingatkan bahwa salah satu kunci yang akan mengantarkan putera-puteri kita menjadi pribadi yang sukses dunia akhirat adalah keberkahan. Sisi inilah yang saat ini mulai hilang dari pertimbangan para orang tua dalam menyekolahkan putera-puterinya. Dan warga NU tegas Rifai, harus tetap mempertahankan keberkahan ini. (Muhammad Faizin/Fathoni)