Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Itulah yang terjadi Jum'at malam (1/2) di Masjid Agung Al Jami' Kota Pekalongan. Acara yang semula hanya berupa istighotsah kubro memperingati harlah ke-82 Nahdlatul Ulama dimanfaatkan untuk pelantikan Pengurus Cabang NU Kota Pekalongan periode 2007-2012 hasil Konferensi Cabang NU tanggal 25-26 Oktober 2007 yang lalu.
Semula memang tidak ada agenda kegiatan pelantikan. Pasalnya, hingga H-5 acara istighotsah belum ada tanda-tanda SK dari PBNU akan turun. Namun atas kegigihan pengurus cabang dengan menjemput bola ke PBNU, akhirnya SK dapat diterbitkan dan diadakan pelantikan oleh PWNU Jawa Tengah mewakili PBNU.<>
Dalam sambutannya sebelum pelantikan, Ketua PWNU Jawa Tengah H. Mohammad Adnan, MA kepada pengurus baru yang didominasi wajah-wajah baru berpesan, agar dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, apalagi tantangan NU ke depan semakin berat, sehingga dibutuhkan energi yang full power.
Acara pelantikan yang disaksikan ribuan jama'ah diawali pembacaan SK PBNU tentang kepengurusan PCNU Kota Pekalongan periode 2007-2012 dilanjutkan pembacaan baiat dan janji yang dibimbing oleh PWNU Jawa Tengah dan diakhiri pengucapan selamat oleh Walikota Pekalongan dan tamu pejabat lainnya yang hadir.
Sementara itu sebelumnya sebanyak 100 warga nahdliyyin dan kiai NU Kota Pekalongan Jum'at (1/2) mengadakan kegiatan ziarah ke beberapa makam ulama dan pejuang NU di Kota Pekalongan. acara yang diadakan dalam rangka memperingati 82 tahun Nahdlatul Ulama berlangsung cukup khidmad yang dipimpin oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Pekalongan KH Musthofa Bakri.
Humas panitia Harlah NU Kota Pekalongan Zainal Muhibbin, SPd kepada NU Online mengatakan, acara ziarah ke makam Ulama yang mayoritas berada di Pemakaman Sapuro Kota Pekalongan menjadi agenda resmi panitia Harlah dengan tujuan, di samping untuk kirim do'a juga untuk mengenang perjuangan para ulama dalam menanamkan nilai-nilai keaswajaan kepada warga Pekalongan yang mayoritas tidak banyak mengenal tokoh-tokoh NU yang sudah meninggal.
Apalagi Kota Pekalongan merupakan daerah yang pernah menjadi tempat Munas NU pada tahun 1930. "ini dalam upaya agar generasi muda NU bisa meneladani para ulama dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama, dan ziarah ini salah satu bentuknya". ditambahkan, meski ini untuk yang pertama kalinya, antusias warga untuk mengikuti ziarah ke 8 makam ulama cukup menggembirakan.
Meski harus berkeliling di area pemakaman yang luasnya 12 hektar, tak menyurutkan langkah peserta ziarah untuk bertahlil dari makam yang satu ke makam yang lainnya. Sebenarnya masih banyak makam ulama pejuang NU yang akan dikunjungi.
Namun karena keterbatasan waktu dan lokasinya berpencar, maka untuk kali ini hanya yang ada di pemakaman sapuro yang dapat diziarahi. nantinya, ujar Muhibbin akan ditata dengan mengajak segenap ahli warisnya untuk bersama-sama berkirim do'a, dengan harapan agar tidak putus silaturrahmi para ahli warisnya dengan Nahdlatul Ulama. (amz)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua