Daerah

Pengurus Muslimat NU Harus Berbaur dengan Jamaah

Sel, 30 Juli 2019 | 03:00 WIB

Pengurus Muslimat NU Harus Berbaur dengan Jamaah

Suasana diskusi Muslimat NU Jember di taman satwa Galaxy

Jember, NU Online

Ketua PC Muslimat NU Jember, Jawa Timur, Hj. Nyai Emi Kusminarni menekankan pentingnya pengurus dan jamaah menjalin kekompakan demi kelancaran program-program organisasi. Tanpa kekompakan dan keterlibatan jamaah, maka Muslimat NU tidak ada artinya. Sebab, eksistensi sebuah organisasi keagamaan memang terletak pada jamaah.

 

“Muslimat NU dibentuk ‘kan memang untuk umat, memberdayakan umat. Sekarang kalau kita jauh dari umat (jamaah), ya habis sudah,” tukasnya saat memberikan pengarahan dalam Focus group Discussion (FGD) di taman satwa Galaxy, Tempurejo, Jember, Ahad (28/7).

 

Menurutnya, pengurus Muslimat NU tidak boleh menjaga jarak dengan masyarakat. Namun harus selalu menjalin kedekatan dengan mereka. Jangan sekali-kali mengambil manfaat dari mereka, malah sebisa mungkin memberikan manfaat untuk mereka. Muslimat NU bukan tempat mencari uang, namun wadah berkhidmah untuk umat dan bangsa.

 

“Apa yang bisa kita bantu untuk mereka ya kita bantu semampu kita. Kita sudah komitmen untuk menjadikan Muslimat NU sebagai wadah pengabdian,” urainya.

 

Dalam kesempatan itu, Nyai Hj. Emi juga membeber sejumlah agenda Muslimat NU yang akan dilakukan hingga tahun 2019 berakhir. Di antaranya adalah gerakan cinta Al-Qur'an yang berupa pembagian kitab suci tersebut kepada mushalla-mushalla di kampung.

 

“Ini penting untuk membumikan Al-Quran di tengah-tengah masyarakat. Sekarang tinggal memberi dorongan bagi para orang tua agar anak-anaknya kembali ke mushalla seperti yang dulu-dulu,” jelasnya.

 

Kedua adalah pelatihan jurnalistik. Program ini penting sebagai persiapan untuk mengisi portal PC Muslimat NU Jember. Dikatakan Nyai Hj. Emi saat ini mempunyai portal adalah suatu keniscayaan untuk penetrasi dakwah sekaligus mengimbangi berita-berita hoaks.

 

“Kalau memungkinkan nanti semua PAC (Pimpinan Anak Cabang) harus mempunyai portal. Kita ingin memulai itu,” lanjutnya.

 

Diskusi yang mengangkat tema Menata Muslimat NU untuk Umat itu berjalan cukup gayeng dan santai karena temapatnya di alam terbuka, yaitu taman satwa Galaxy milik Pengasuh Pondok Pesantren Tempurejo, KH Abdul Azis. (Aryudi AR)