Jepara, NU Online
Setiap tanggal 16 bulan qamariyah pengurus masjid Al-Falah desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan menyelenggarakan pengajian Nembelasan. Nama Nembelasan berarti kegiatan pengajian bulanan itu jatuh pada tanggal 16 qamariyah.
<>Saat pengajian berlangsung meski hanya dihadiri ratusan orang pengajian tetap eksis hingga kini. Pengajian berlangsung dalam waktu yang lumayan pendek pukul 20.00-22.00 WIB. Kegiatan berlangsung dengan pembacaan Al-Qur’an, shalawat Asnawiyah, tahlil, sambutan dan mauidhah hasanah. Khusus para dermawan, tiap pengajian tiba mereka diminta sedekahnya berupa jadah (jajan) dan minuman ala kadarnya. Penganan seadanya itu diberikan untuk hadirin dan hadirat.
KH Dzikron Abdullah penceramah Nembelasan, Rabu (31/10) malam, sebagaimana informasi yang ia dapatkan dari salah satu pengurus masjid Al-Falah, H Zamroni, pengajian malam sudah berjalan sejak zaman Belanda. “Alhamdulillah pengajian peninggalan dari Mbah Asnawi Kudus masih eksis hingga saat ini,” pujinya.
Waktu itu, Mbah Asnawi saat akan ngaji di Margoyoso hanya menaiki sepeda. Sebelum dijemput panitia, lanjutnya beliau sudah hadir terlebih dahulu di serambi masjid. “Itulah salah satu keistimewaan simbah,” lanjutnya.
Apalagi shalawat asnawiyah yang didawamkan saat pengajian. “Aman, aman, aman, aman Indonesia Raya aman.” Itu merupakan doa Mbah Asnawi untuk keamanan NKRI.
Kiai asal Semarang itu berharap agar pengajian peninggalan KH R Asnawi Kudus tetap istiqamah ila yaumil qiyamah. “Semoga pengajian 16-an senantiasa membawa berkah dan senantiasa eksis,” harapnya.
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua