Brebes, NU Online
Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Hasanudin mengajak para guru Raudlatul Athfal (RA) untuk menerapkan
pembelajaran yang menyenangkan. Pasalnya, dunia anak tidak boleh lepas
dari dunia permainan yang menyenangkan. Usia dini sangat menentukan bagi
keberhasilan seseorang sepanjang hayatnya. Dengan pembelajaran menyenangkan akan lebih berhasil.
“Keberhasilan
pembinaan pada usia dini akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan,
kecerdasan, dan produktivitas kerja di masa dewasanya,” kata Hasanudin
saat mengisi seminar peningkatan mutu pendidikan bagi guru TK/RA
Muslimat NU, di gedung NU Jalan Yos Sudarso Brebes, (29/12) kemarin.
Menurut
ayah dari Abhinaya Fawwaz Nurhasan dan Tsurayya Nafeeza Nurhasanah,
masa usia dini disebut sebagai usia emas perkembangan. Masa tersebut
hanya datang sekali dan tidak dapat ditunda atau ditangguhkan
kehadirannya. Di sinilah, perlu adanya sinergitas dalam penanganan
pendidikan anak usia dini dengan memikul bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah.
Ia menambahkan, guru
TK atau RA sangat berperan dalam proses belajar karena berkaitan erat
dengan cara kerja dan perkembangan otak anak. Tugas pendidik, hanyalah
menyediakan kesempatan bermain bagi anak dengan berbagai variasi,
menyediakan alat permainan dalam jumlah yang cukup, menyediakan waktu
bermain hingga anak menuntaskan gagasannya dan memberikan pendampingan,
pijakan, penguatan, bantuan, dan assessment
perkembangan anak. “Buatlah anak anak TK/RA senang tanpa beban,” ucap
Hasanudin yang Konsultan PAUD dan Trainner Dewi Hughes Foundation.
Kepala Sekolah Alam Pelopor Bandung ini menegaskan, pada usia emas (golden age)
50 % kemampuan belajar seseorang ditentukan pada 4 tahun pertamanya
(0-4 tahun); 30% berkembang pada 4 tahun berikutnya (4-8 tahun). Hal-hal
yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar
ini (0-8 tahun); dan 20% sisanya berkembang pada 10 tahun berikutnya
(8-18 tahun).
Selain Hasanudin, ikut
memberikan materi Kepala Seksi TK Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Hj
Roisah yang menyampaikan materi Implementasi Pendidikan Karakter
Kurikulum 13 Anak Usia Dini.
Ketua Panitia Hj Nurhalimah SH menjelaskan, seminar diikuti 200 peserta yang berasal dari guru RA dilingkungan TK Muslimat NU se-Brebes
utara. Kegiatan yang sama juga digelar di Bumiayu. Diharapkan peserta
bisa bertambah wawasan dalam menerapkan pembelajaran di RA, sehingga
anak didik bisa makin berkualitas.
Ketua
Pimpinan Cabang Muslimat NU Brebes Hj Chulasoh menambahkan, setiap tahun
para guru RA dilingkungan Muslimat NU selalu mendapatkan pembinaan.
Apalagi perkembangan anak dan lingkungan sekitar berubah drastis.
Termasuk peningkatan alat peraga pendidikan yang musti diperbaharui
dengan peningkatan kreativitas, inovasi dan mutu guru. (Wasdiun/Abdulllah Alawi)