Daerah

Pelajar NU Klumpit Muludan dengan Kesenian

Sen, 5 Januari 2015 | 05:01 WIB

Kudus, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) ranting desa Klumpit kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memperingati Maulid Nabi dengan menggelar perlombaan kesenian pelajar.
<>
Lomba tersebut dilaksanakan pada Sabtu (3/1) di dua tempat terpisah, di Balai Desa Klumpit dan SD 01 Klumpit. Lomba untuk kalangan pelajar tingkat SLTA ke bawah tersebut antara lain lomba rebana sekabupaten Kudus, kaligrafi sekecamatan Gebog, Qiro’atul Qur’an sedesa Klumpit, dan mewarnai tingkat TK dan PAUD sedesa Klumpit.

Ketua Ranting IPNU Klumpit Muhammad Ridlwan mengatakan, agenda bertema “Meningkatkan Hubburrosul Melalui Seni Kreatif Kompetitif” ini dimaksudkan untuk membangun iklim kompetitif para generasi NU di lingkungan masyarakat. Juga sebagai wujud kreativitas dalam meneladani sifat-sifat Rasulullah.

“Ini merupakan bagian dari usaha kami menciptakan momentum kreatif sebagai salah satu upaya membangun iklim kompetitif di lingkungan masyarakat. Khususnya bagi kader muda NU,” katanya.

Juga, sambung Ridllwan, sebagai wujud realisasi perasaan cinta kepada Rasulullah, merayakan hari ulang tahunnya. “Rasulullah menyukai keindahan, maka kami pun merayakannya dengan mengadakan gebyar lomba kesenian ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, mental kompetitif dan kreatifitas amat dibutuhkan untuk masa depan NU. Karenanya, IPNU-IPPNU sebagai gerbang awal bagi putra-putri NU, penting menanamkan jiwa kompetitif, kreatif dan berkesenian, setelah membekali diri dengan keilmuan,” lanjut Ridlwan.

Masih kata Ridlwan, Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Klumpit telah berperan serta mewujudkan fungsi organisasi di masyarakat. Salah satu program yang telah terlaksana adalah menyantuni yatim sedesa Klumpit pada bulan Muharram tahun kemarin. Serta bakti sosial pada bulan Juni 2014.

“Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat baik. Kami mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Dan pada Rabi’ul Awwal ini, kami bermaksud kembali menyentuh masyarakat secara langsung pada gebyar perlombaan untuk pelajar, dalam rangka menyambut hari kelahiran Rasulullah,” terang mahasiswa STAIN Kudus ini.

Ridlwan menekankan bahwa selain mapan intelektualitas, pribadi pelajar NU juga harus kreatif dan kompetitif. Keduanya menyatu menjelma seni kehidupan agar tak statis dan dapat mengimbangi perkembangan zaman, namun tetap raligius. “Rasulullah pun mengajarkan keseimbangan dalam menapaki hidup, antara yang duniawi dan ukhrowi,” jelas Ridlwan.

Agenda perayaan ini ditutup dengan pengajian umum pada malam harinya di Balai Desa Klumpit. Pengajian menghadirkan Habib Husain bin Yahya Al Jufri dan ulama setempat sebagai penutur mauidhoh hasanah. (Istahiyyah/Abdullah Alawi) 

Pelajar NU Klumpit Muludan dengan Kesenian

Kudus, NU Online

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) ranting desa Klumpit kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memperingati Maulid Nabi dengan menggelar perlombaan kesenian pelajar.

 

Lomba tersebut dilaksanakan pada Sabtu (3/1) di dua tempat terpisah, di Balai Desa Klumpit dan SD 01 Klumpit. Lomba untuk kalangan pelajar tingkat SLTA ke bawah tersebut antara lain lomba rebana sekabupaten Kudus, kaligrafi sekecamatan Gebog, Qiro’atul Qur’an sedesa Klumpit, dan mewarnai tingkat TK dan PAUD sedesa Klumpit.

 

Ketua Ranting IPNU Klumpit Muhammad Ridlwan mengatakan, agenda bertema “Meningkatkan Hubburrosul Melalui Seni Kreatif Kompetitif” ini dimaksudkan untuk membangun iklim kompetitif para generasi NU di lingkungan masyarakat. Juga sebagai wujud kreativitas dalam meneladani sifat-sifat Rasulullah.

 

“Ini merupakan bagian dari usaha kami menciptakan momentum kreatif sebagai salah satu upaya membangun iklim kompetitif di lingkungan masyarakat. Khususnya bagi kader muda NU,” katanya.

 

Juga, sambung Ridllwan, sebagai wujud realisasi perasaan cinta kepada Rasulullah, merayakan hari ulang tahunnya. “Rasulullah menyukai keindahan, maka kami pun merayakannya dengan mengadakan gebyar lomba kesenian ini,” ucapnya.

 

Ia menambahkan, mental kompetitif dan kreatifitas amat dibutuhkan untuk masa depan NU. Karenanya, IPNU-IPPNU sebagai gerbang awal bagi putra-putri NU, penting menanamkan jiwa kompetitif, kreatif dan berkesenian, setelah membekali diri dengan keilmuan,” lanjut Ridlwan.

 

Masih kata Ridlwan, Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Klumpit telah berperan serta mewujudkan fungsi organisasi di masyarakat. Salah satu program yang telah terlaksana adalah menyantuni yatim sedesa Klumpit pada bulan Muharram tahun kemarin. Serta bakti sosial pada bulan Juni 2014.

 

“Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat baik. Kami mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Dan pada Rabi’ul Awwal ini, kami bermaksud kembali menyentuh masyarakat secara langsung pada gebyar perlombaan untuk pelajar, dalam rangka menyambut hari kelahiran Rasulullah,” terang mahasiswa STAIN Kudus ini.

 

Ridlwan menekankan bahwa selain mapan intelektualitas, pribadi pelajar NU juga harus kreatif dan kompetitif. Keduanya menyatu menjelma seni kehidupan agar tak statis dan dapat mengimbangi perkembangan zaman, namun tetap raligius. “Rasulullah pun mengajarkan keseimbangan dalam menapaki hidup, antara yang duniawi dan ukhrowi,” jelas Ridlwan.

 

Agenda perayaan ini ditutup dengan pengajian umum pada malam harinya di Balai Desa Klumpit. Pengajian menghadirkan Habib Husain bin Yahya Al Jufri dan ulama setempat sebagai penutur mauidhoh hasanah. (Istahiyyah/Abdullah Alawi) Â