Daerah

Pekan Edukasi UIM Gugah Semangat Pemuda

Rab, 26 Februari 2020 | 04:00 WIB

Pekan Edukasi UIM Gugah Semangat Pemuda

Pekan Edukasi UIM telah memasuki hari kedua. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Kampus NU di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Universitas Islam Madura (UIM), menghadirkan kegiatan edukatif selama sepekan. Pekan Edukasi, namanya.

 

Kegiatan yang ditangani peserta kerja praktik Fakultas Teknik UIM tersebut dimulai Ahad (24/2) pagi dengan kemasan seminar bahaya narkoba. Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) digandeng sebagai pemateri.

 

Memasuki hari kedua, Selasa (25/2), kegiatannya dikemas dengan seminar pendidikan bertemakan "Sinergitas dan Peran Generasi Bangsa di Era Digitalisasi" di aula Lantai 3 Yayasan Al-Asy'ariyah, Pengandingan, Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

 

Tampak hadir pada kegiatan tersebut Wakil Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pamekasan, Jamaluddin, sebagai pemateri. Jajak, panggilan akrab Jamaluddin, menilai acara tersebut sangat bagus karena tema sentralnya "Pemuda Bisa Apa?"

 

"Tema sentral ini bisa menguras pikiran untuk memberi pemaparan secara luas, mengingat zaman yang serba instan di era digitalisasi ini. Kita mesti hati-hati karena taruhannya adalah kemalasan. Kemalasan yang ditawarkan era digitalisasi, harus kita lawan dengan semangat belajar dan bekerja," tegasnya.

 

Jajak mengimbau kepada siswa-siswa MTs/MA Miftahul Ulum Pegandingan agar tidak tertinggal oleh kehidupan yang dinamis ini. Jika sampai tertinggal, tambahnya, dipastikan akan menyesal di hari tua.

 

Selain itu, Jajak juga menyampaikan bahwa pemuda adalah aset negara yang paling berharga. Baginya, di tangan pemudalah kemajuan suatu negara bisa diketahui, di era digitalisasi ini yang disebut dengan istilah revolusi industri 4.0.

 

"Tapi ketika pemuda loyo tidak semangat mengasah kemampuan diri mulai sekarang, bisa dipastikan dia akan tertinggal. Bahkan, dapat tergilas oleh kerasnya perkembangan dunia," tekannya.

 

Jajak optimistis para remaja dan pemuda yang ikut aktif dalam diskusi dan kegiatan positif lainnya, bakal menjadi generasi tangguh yang dapat mewarnai kehidupan. Mereka bisa diharapkan untuk menjadi penggerak kehidupan ke arah yang lebih baik.

 

"Di era ini pekerjaan manusia sebagian besar sudah tergeser oleh robot dan dikendalikan oleh komputer," tekannya.

 

Jajak berharap agar siswa-siswi MTs/MA Miftahul Ulum Pegandingan tetap menjaga moral dan memperluas pengetahuan.

 

"Agar tidak tertinggal oleh zaman karena generasi bangsa tidak boleh bodoh," sambung Jajak.

 

Dalam kesempatan itu, Arul sebagai moderator menyampaikan pernyataan Soekarno: Bermimpilah kalian setinggi langit. Jika kalian jatuh maka akan jatuh di antara bintang-bintang.

 

Tidak hanya itu, aktivis PMII tersebut juga mengajak siswa-siswi MTs dan MA Miftahul Ulum Pegandingan untuk berkontribusi aktif dalam kemajuan bangsa.

 

"Karena tanpa pemuda, bangsa ini bisa apa?" tukasnya.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR