Daerah

Pedagang Mengadu Kepada Kiai Seputar Pembangunan Pasar

NU Online  ·  Kamis, 6 Desember 2007 | 12:29 WIB

Magelang, NU Online
Sejumlah pedagang Pasar Gotong Royong Kota Magelang mengadu kepada kiai Pondok Pesantren Tegalrejo karena pembangunan kembali pasar itu tidak kunjung selesai.

"Mereka datang untuk ’sambat’ (mengadu,red.) karena pembangunan pasar itu tidak selesai sesuai rencana," kata K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, di Magelang, Kamis.

<>

Pembangunan kembali Pasar Gotong Royong yang dilaksanakan PT Yoga Guna Sakti (YGS) dengan nilai Rp24,5 miliar itu dijadwalkan selama 184 hari, terhitung mulai 14 Maret sampai dengan 13 September 2007.

Namun, pembangunan kios dan los pasar untuk 585 pedagang itu tidak sesuai jadwal sehingga diperpanjang hingga 13 Oktober 2007.

Perpanjangan tahap pertama itu juga belum menyelesaikan proyek. Kemudian, PT YGS selaku pemodal mengajukan kepada pemerintah kota (pemkot) untuk memperpanjang pelakasanaan tahap kedua hingga 13 November 2007.

Karena perpanjangan tahap kedua juga belum menyelesaikan proyek tersebut, pemkot memerintahkan penghentian sementara pembangunan pasar tersebut. Selama pasar itu dibangun, para pedagang menempati lokasi sementara di Jalan Beringin IV dan VI Kota Magelang.

Gus Yusuf meminta para pedagang--yang kebanyakan warga asal Kecamatan Tegalrejo dan Candimulyo, dekat dengan Ponpes API--untuk bersabar menanti penyelesaian pembangunan pasar di tengah Kota Magelang itu.

Sebagian dari pedagang pasar itu, kata dia, adalah para jemaah yang sering mengikuti pengajian yang dipimpinnya. "Belum lama ini, ada pedagang lainnya yang datang juga untuk ’sambat’. Saya minta para pedagang bersabar, tetapi memang belum ada ketegasan dari pemkot," katanya.

Ia akan menemui Walikota Magelang, Fahriyanto untuk menyampaikan keluhan pedagang pasar tersebut. Saat persiapan pembangunan pasar itu, dirinya juga diundang untuk mengikuti sosialisasi proyek tersebut.

Jika pembangunan pasar tidak kunjung selesai, kata Gus Yusuf, para pedagang akan menghadapi nasib yang buruk. "Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan, tempat jualan sementara tidak nyaman," katanya. (ant/nun)