Pedagang Hewan Qurban Mulai 'Panen' di Padang
NU Online · Kamis, 22 Januari 2004 | 23:51 WIB
Jakarta, NU Online
Puluhan pedagang hewan qurban di Padang mulai kewalahan memenuhi permintaan masyarakat karena waktu penyembelihan qurban pada saat lebaran haji atau Idul Adha sudah semakin dekat.
Informasi yang dihimpun dari pusat perdagangan hewan qurban di sepanjang jalan By Pass Padang, Kamis menyebutkan, harga hewan qurban mulai mengalami kenaikan sekitar 5 hingga 10 persen dari akhir minggu lalu.
<>Menurut seorang pembeli, Ahmad Jayadi, saat meninjau harga pada akhir pekan lalu seekor sapi layak qurban dengan bobot daging bersih sekitar 70 kg ditawarkan sekitar Rp3,4 juta namun ketika kembali untuk membeli sudah berharga Rp3,6 juta.
"Sebenarnya, para pengurus bermaksud menunda pembelian hingga beberapa waktu menjelang pelaksanaan ibadah qurban agar lebih murah, mendapatkan sapi lebih cocok dan tidak terlalu kewalahan memelihara," ujarnya.
Namun upaya itu, katanya, justru makin berat karena dari tujuh anggota peserta qurban baru terkumpul uang Rp3,35 juta atau iuran rata-rata sekitar Rp475 ribu.Ia mengatakan, terpaksa tetap membeli meski mahal karena kalau diundur lagi kemungkinan harga akan semakin naik. Kekurangan uang qurban itu nantinya akan kembali ditambah peserta qurban.
Sedangkan pembeli hewan qurban lain, Faisal, mengatakan, terpaksa membeli yang agak kecil dengan bobot bersih antara 50 hingga 60 kg karena memang uang dari peserta hanya Rp3,25 juta.
"Pembelian hewan qurban tidak menyaratkan besar atau kecil, mahal atau murah, namun berdasarkan kesanggupan, memenuhi persyaratan, layak, cukup umur dan tidak cacat," ujarnya.
Menurut seorang penjual, Herianto, harga hewan qurban cukup beragam bahkan ada yang dibawah Rp3 juta-an. Sedangkan yang cukup besar berkisar antara Rp5 juta hingga Rp12 juta.
"Rata-rata pembeli hewan qurban mencari sapi dengan bobot bersih sekitar 70 hingga 80 kg, seharga Rp3,6 juta hingga Rp5 juta," ujarnya.Ia mengatakan, penetapan harga tersebut juga berdasarkan besarnya iuran pera peserta qurban yang mencapai tujuh orang pada seekor sapi. Rata-rata untuk daerah Padang besarnya iuran qurban Rp500 ribu.
Iuran peserta qurban mengalami peningkatan sebesar Rp50 ribu dari tahun lalu yang hanya Rp450 ribu menjadi Rp500 ribu. Rata-rata peningkatan harga hewan qurban sekitar Rp350 ribu.
Herianto mengaku kenaikan harga sapi qurban akibat modal dasar pembelian hewan tersebut juga mengalami kenaikan. Selain itu, pedagang harus menanggung resiko apabila tidak terjual habis pada musim qurban ini.
"Peningkatan pendapatan tahun ini tidak terlalu besar, namun masih boleh dikatakan berlebih sedikit dari tahun lalu," ujarnya. Diperkirakan jumlah kebutuhan hewan qurban di Sumbar mencapai 35 ribu ekor. Angka itu, mengalami kenaikan sekitar 5 ribu ekor dari tahun lalu yang hanya 30 ribu ekor.
Â
Pasokan hewan qurban tersebut, selain dari daerah sentra peternakan sapi Sumbar seperti Kabupaten Solok, Sawahlunto Sijunjung, Pesisir Selatan dan Payakumbuh juga berasal dari Provinsi Bengkulu dan Lampung.(red)
Â
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua