Daerah

PCNU Surabaya Dukung Lokalisasi Ditutup

NU Online  ·  Rabu, 24 September 2003 | 19:07 WIB

Surabaya, NU.Online
Pengurus Cabang (PC) NU (Nahdlatul Ulama) Kota Surabaya mendukung kebijakan Pemkot yang akan menutup lima lokalisasi WTS selama bulan suci Ramadhan. Demikian penegasan Sekretaris PC NU, Drs A.Sunarto AS di kantornya Jl. Bubutan, Rabu (24/9).

Lima lokalisasi yang akan ditutup pemkot adalah Dolly, Jarak, Moroseneng, Kremil, Bangunsari. Dalam penutupan itu, Pemkot akan menerapkan Perda No.6/2003 tentang Pariwisata tentang sanksi bagi lokalisasi yang melanggarnya. Sanksinya berupa lokalisasi ditutup atau dicabut ijinnya. Penutupan lokalisasi itu, menurut Sunarto jangan hanya difokuskan pada lima lokalisasi saja, tapi seluruh lokalisasi WTS, panti pijat, diskotik di kawasan Surabaya harus ditutup total oleh pemkot.

<>

“NU sangat mendukungnya, ”kata Sunarto sambil menunjukkan suratnya tentang saran dan masukan ke Walikota Bambang DH. Inti surat No. 447/PC/A.1/L.1/1X/2003, NU mendukung pemkot mengeluarkan kebijakan menutup lokalisasi, panti pijat,tempat-tempat perjudian dan tempat-tempat hiburan malam yang mengandung kemaksiatan pada bulan Suci Ramadhan.

Sebagai wujud dukungan, tambah Sunarto NU akan memberikan pembinaan rokhani berupa kegiatan Pondok Ramadhan selama 4 hari. Untuk mempersiapkan hal tersebut, NU Minggu lalu telah mengadakan pembinaan spiritual dan pembekalan ketrambilan pada 400 WTS di Pacet-Mojokerto. Ratusan WTS diberi ketrampilan seperti halnya menjahit, merias dan salon kecantikan. Para WTS juga dibekali cara wiraswasta agar mandiri tidak melacurkan diri kembali ke lembah dosa.

Usai kegiatan itu, lanjut Sunarto mereka diberi uang saku Rp 100 ribu. Demikian pula pada bulan Ramadhan, NU akan mengadakan Pondok Ramadhan yang nantinya diikuti peserta dari WTS se Surabaya secara bergiliran. Misalnya, kegiatan pertama Pondok Ramadhan diikuti WTS Dolly, kegiatan kedua diikuti peserta dari Moroseneng, selanjuta peserta lain bisa menyusul sesuai jadwal yang ditentukan dalam program tersebut.

Untuk merealisasi pengadaan bina rohani itu, lanjut Ketua Forkemas (Forum Komunikasi Element Masyarakat Surabaya) ini sudah melakukan sosialisasi ke lokalisasi dan tempat-tempat hiburan. “Mereka menyambut gembira dan siap membantu menjaga kekhusukan umat Islam menjalankan ibadah puasa,” ujarnya tersenyum dan dibenarkan Subandi, Ketua RW VI Tambaksari Kelurahan Wonokrembang. “Saya jamin mereka tidak akan protes. Sebab kami bersama NU sudah melakukan sosialisasi agar mendukung penutupan lokalisasi,” katanya.(kd-jtm)