Acara pawai obor dalam rangka tahun baru Hijriyah bukanlah syirik. Bukan pula untuk memberi nilai lebih apalgi untuk mendewa-dewakan api. Namun hal ini di maksudkan sebagai bentuk siar menyambut tahun baru, supaya tahun baru Islam ini tidak kalah menariknya dengan tahun baru masehi.
“Terangnya cahya obor, memberikan inspirasi kemantapan dalam melangkahkan kehidupan ditahun mendatang,” ujar Pengurus Ranting (PR) NU Desa Blubuk Kec. Dukuhwaru Kabupaten Tegal Ust. Abu Ja’far, S.HI sebagaimana disampaikan Kontributor NU Online Abdul Muiz disela-sela Pawai Obor tahun baru Hijiriyah 1431.<>
Dalam merayakan tahun, lanjutnya, jangan lupa perbaikan diri harus disertakan pada diri kita supaya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya .
Malam itu tak seperti biasanya ribuan masyarakat Desa Blubuk padati jalan desa, ribuan warga tersebut berkumpul untuk meramaikan kegiatan pawai obor dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1431 H yang diselenggarakan oleh PR. IPNU – IPPNU Desa Blubuk kecamatan Dukuhwaru kabupaten Tegal, Sabtu (19/12), bertepatan dengan 2 Muharram 1431 H.
Abdul Qodim yang di mandati sebagai memandu acara langsung memekikkan kalimat takbir 3 kali “Allahu akkbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar” sebagai geliat pembuka acara jalannya pawai obor, teriakan disambut ribuan warga, dengan ucapa yang sama.
Sementara kepala Desa blubuk, Wardja menyampaikan rasa bangganya terhadap IPNU – IPPNU Desa Blubuk yang telah memberikan warna di tahun baru Islam dengan mengisi kegiatan yang positif.
Kegiatan Pawai Obor dimulai dari Gerbang Desa yang selanjutnya diarak mengelilingi desa setempat hingga finish di Masjid Baiturahman Desa Blubuk. Arak–arakan api tersebut diawali dari api yang paling besar yang di bawa oleh 6 orang. Selanjutnya, iring-iringan obor personal dan mobil serta motor.
Banyak ide kreatif yang dimunculkan oleh peserta pawai, diantaranya menghiasi mobil–mobil, mengenakan asesoris yang unik. Hasil pengamatan NU Online, dalam arak-arakan tersebut terdapat kendaraan seperti mobil, sepeda motor, sepeda, dan becak yang mereka hias dengan mode dan variasi yang berbeda.
Ketua Panitia Mohammad Imam Syaefullah mengatakan, sebenarnya Panitia hanya mengedarkan undangan pada 25 Organisasi keagamaan (jam’iyah) yang ada di Desa Blubuk. “Namun alhamdulillah, masyarakat juga ikut berpartisipasi “Hanya terima kasih kami ucapkan atas penghargaan masyarakat terhadap IPNU dan IPPNU,” tandasnya.
Sementara Ketua PR IPPNU Blubuk Siti Nadiroh mengharapkan kegiatan sebagai wujud eksistensi IPNU atau IPPNU turut membangun masyarakat. Menurut dia, tujuan digelarnya kegiatan ini guna menjalin tali silaturahmi dan sebagai bentuk siar IPNU dalam menyambut tahun baru.
“Kami berharap tahun baru Islam dikenal oleh masyarakat. Karena pada kenyataannya banyak orang Islam yang tidak tahu menahu tahun baru hijriyah,” katanya.
Turut hadir dalam Kegiatan Pawai Obor, Kepala Desa Blubuk dan perangkat, ketua BPD, tokoh masyarakat Desa Blubuk serta NU dan Badan otonomya di tambah perwakilan PR. IPNU sekecamatan Dukuhwaru .
Kegiatan Pawai Obor diakhiri dengan doa bersama di masjid Baiturahman yang dipimpin oleh Syuriah NU ranting Blubuk. (was)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua