Pasaran di Pesantren Raudlatut Tholibin
NU Online · Selasa, 9 Juli 2013 | 18:00 WIB
Cirebon, NU Online
Ramadhan, di mata umat Muslim Indonesia begitu mulia. Mengacu pada sebuah hadits, “Barang siapa yang bergembira akan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
<>
Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin yang terletak di Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon ini, Jawa Barat, memuliakan Ramadhan dengan melestarikan tradisi ngaji pasaran.
KH Thohari Shodiq (Abah Tho) selaku pengasuh, mengungkapkan kegembiraan karena dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadlan 1434 H. Kegembiraan itu dikhidmatkan dengan pasaran.
“Alhamdulillah, insya Allah pesantren Radulatut Tholibin akan turut mengkhidmatkan bulan suci Ramadhan, terutama dengan kembali melaksanakan tradisi ngaji pasaran. Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 2 Ramadhan. Demikian akan berjalan sampai dua pekan,” ujarnya.
Bagi Muslim Indonesia yang lekat pesantren, tradisi ngaji pasaran merupakan salah satu tradisi yang sudah sejak lama dijalankan. Ngaji pasaran adalah mengaji kitab kuning (kutub al-Turats) secara berjamaah (ramai) di hadapan kiai atau ustadz. Kemudian para santri ngapsahi (mengartikan). Sambil kemudian diterangkan makna kandungannya.
Di pesantren Raudlatut Tholibin sendiri, baik pengasuh dan para asatidz sudah mengonsep jauh-jauh hari mengenai kitab-kitab apa saja yang akan diajikan. Bisa disebut beberapa di antara kitab tersebut adalah Fath al-Qarib, Nashaih al-‘Ibad, Ta’lim al-Muta’allim, Uqud al-Lujayn, Fath al-Mui’n, dan lain-lain.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Qomaruddin
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua