Daerah

Pandemi Corona, ITSNU-STAIS Pasuruan Gunakan Aneka Model Pembelajaran

Sel, 5 Mei 2020 | 04:00 WIB

Pandemi Corona, ITSNU-STAIS Pasuruan Gunakan Aneka Model Pembelajaran

Proses administrasi di ITSNU dan STAIS Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Makhfudh)

Pasuruan, NU Online
Menyebarnya virus Corona harus mengubah cara pandang dan model pembelajaran di sejumlah lembaga pendidikan, termasuk kampus. Hal tersebut seiring dengan keluarnya protokol membatasi kontak fisik dan menghindari pertemuan dengan banyak manusia.
 
Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini melanda Indonesia dan negara lain di dunia, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (STAIS) Pasuruan, Jawa Timur memaksimalkan program pendaftaran mahasiswa baru secara online. Hal ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam melaksanaka protokol kesehatan yang telah diberlakukan.
 
“Pendaftaran lewat daring ini sebenarnya sudah kami laksanakan sebelum pandemi terjadi. Namun saat ini pelaksanaannya lebih dimaksimalkan lagi,” kata Listiyana Candra Dewi, Senin (4/5). 
 
Menurut ketua tim penerimaan mahasiswa baru kampus setempat tersebut, segala tahapan pendaftaran hingga pelaksanaan tes masuk dilakukan tanpa melalui proses tatap muka. 
 
“Kami memaksimalkan penggunaan berbagai media seperti google form, website, media sosial dan sebagainya untuk pelaksanaan tes serta pemberian informasi kepada calon mahasiswa baru terkait jadwal dan informasi penting lainnya,” katanya usai mendampingi mahasiswa membagikan masker gratis di wilayah Pandaan.
 
Pendaftaran mahasiswa baru di ITSNU dan STAIS hingga 28 Agustus mendatang dapat dilakukan melalui website pmb online. Website tersebut telah memuat informasi secara jelas dan ringkas mengenai segala tahapan yang perlu dilakukan oleh calon mahasiswa baru.
 
Selain proses pendaftaran, seluruh kegiatan pembelajaran juga dilakukan tanpa melalui proses tatap muka. 
 
“Para dosen menggunakan berbagai macam aplikasi seperti zoom dan google classroom, bahkan mengupload materi kuliah melalui blog dan youtube,” jelasnya. 
Dijelaskannya bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan dosen tetap melakukan kegiatan perkuliahan sesuai dengan target capaian pembelajaran yang telah ditentukan. 
 
Sementara itu, beberapa kegiatan praktikum juga dilakukan dengan memanfaatkan program virtual laboratory.
 
“Kami berharap, meskipun pandemi ini berakhir, inovasi kegiatan pembelajaran semacam ini akan tetap dilaksanakan di masa yang akan datang,” harapnya. 
 
Namun demikian, dirinya mengemukakan semua penemuan dan model perkuliahan harus dilakukan inovasi dan perpaduan sebagai bagian tidak terpisahkan dari perkembangan zaman. 
 
“Tentunya tetap dikombinasikan dengan kegiatan pembelajaran secara tatap muka agar penyampaian materi pembelajaran berlangsung dengan efektif,” pungkasnya.

Kontributor: Makhfud
Editor: Ibnu Nawawi