Purworejo, NU Online
Pimpinan Anak Cabang IPNU dan IPPNU Kecamatan Ngombol, Purworejo resmi dilantik pada Ahad (09/09) di Komplek Masjid Baiturrahman Desa Joso, Ngombol. <>
Acara pelantikan dibarengkan dengan Pengajian halal bihalal masyarakat setempat itu dihadiri MWC NU, Muslimat, Fatayat, Ansor dan pejabat pemerintah Ngombol. Hadir untuk melantik adalah Ahmad Naufa dan Aniroh selaku ketua PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Purworejo. Acara berjalan dengan tertib dan lancar dengan antusisme ratusan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ahmad Naufa mengungkapkan pentingnya organisasi kepemudaan untuk generasi muda untuk menyiapkan kepemimpinan dimasa datang.
"Pesatnya arus teknologi dan komunikasi dewasa ini cenderung menggerus budaya baik kita. Pemuda dimanjakan dengan teknologi yang membuat mereka menjadi makhluk individualis dan mengabaikan lingkungannya" ungkap Naufa.
"Dari itu, selain sebagai wahana penggemblengan agama, skill dan potensi pemuda, peran organisasi juga untuk mengembalikan semangat kebersamaan dan kekeluargaan" imbuhnya.
IPNU dan IPNU di Ngombol ini menjadi yang terakhir resmi di lantik. 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo, sambung Naufa, telah ada kepengurusan IPNU dan IPPNU nya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
"Selamat bergabung dan berjuang bersama kami dengan rekan dan rekanita dari kecamatan lain untuk membina watak generasi muda. Kami juga memohon agar para ulama, pejabat serta tokoh masyarakat turutserta mendukung kegiatan kepemudaan. Selain itu, tidak usah sungkan bagi Bapak/ Ibu untuk menegur jika kami dan rekan-rekanita ini dianggap salah dalam melangkah" pinta santri 24 tahun tersebut.
Adapun pengajian disampaikan oleh ketua PC GP Ansor Purworejo KH R Machfudz Chamid ata yang lebih dikenal Gus Afud. Dalam ceramahnya, Gud Afud menyapaikan pentingnya maaf memaafkan diantara sesama.
"Dalam ajaran agama, dosa kita dengan Allah akan selesai ketika ketika kita Istighfar. Namun dosa antar sesama tidak cukup beristighfar namun dengan meminta maaf atau dalam istilah kita Halal Bihalal" ungkapnya.
Ia juga membandingkan bahwa tipikal orang Timur Tengah itu cepat marah namun cepat baikan. Beda dengan orang Indonesia yang cenderung tidak gampang marah namun ketika marah sulit untuk diredam. Dari itu, masih menurutnya, momentum Syawwal ini pentik untuk memperbaiki tali persaudaraan dan kekeluargaan.
Peta Suciatmoko dan Jeklin Mandhani selaku ketua IPNU-IPPNU yang baru dilantik mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan Banom NU tersebut ke para pelajar di kecamatan Ngombol.
"Kedepan kita akan membahas program dan format yang terbaik untuk IPNU dan IPPNU disini. Oleh karena, kultur dan sosiologis masyarakat disini berbeda dengan kecamatan lain, termasuk pemudanya. Jadi, perlu ada pembahasan khusus" ungkap Jeklin.
Dia juga berharap IPNU-IPPNU di Ngombol semakin diterima dengan berbagai program yang unik, menarik dan menghibur. Sebagai program awal, ia berencana up grading sekaligus keliling untuk Wisata Religi ke makam ulama di Purworejo.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Siti Ma'rufah Hani
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua