Daerah

Optimalkan Zakat, LAZISNU Banyuwangi Gelar Madrasah Amil dan Multaqo-an

Sen, 9 November 2020 | 05:00 WIB

Optimalkan Zakat, LAZISNU Banyuwangi Gelar Madrasah Amil dan Multaqo-an

Suasana Madrasah ‘Amil & Multaqo-an di aula MTs. Nahdlatul Wathon, Desa/Kecamatan Licin, Banyuwangi, Ahad (8/11). (Foto: NU Online/H Imron)

Banyuwangi, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Banyuwangi, Jawa Timur terus memacu gerakannya guna mengoptimalkan peran sosialnya di tengah-tengah masyarakat. Terbaru,  PC LAZISNU di ujung timur pulau Jawa itu menggelar Madrasah Amil dan Multaqo-an di aula MTs. Nahdlatul Wathon, Desa/Kecamatan Licin, Banyuwangi, Ahad (8/11).


Madrasah Amil & Multaqo-an tersebut digelar di setiap kecamatan, yang jumlahnya mencapai 25 di Banyuwangi. Setiap desa mengirimkan perwakilan 6 sampai 8 orang ikut jadi peserta. Acara tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak dua tahun lalu, dan telah menyelesaikan sebanyak 19 kali pertemuan. Namun karena sesuatu dan lain hal, akhirnya macet sebelum semuanya tuntas.


“Ini yang ke-23, tinggal 2 kecamatan lagi untuk selesai,” tutur Ketua PC LAZISNU Banyuwangi, H Imron Rosyadi di sela-sela acara, Ahad (8/11).


Menurutnya, acara tersebut dimaksudkan untuk membimbing dan membekali peserta terkait dengan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Sebab,  peserta adalah pengurus atau calon pengurus LAZISNU di desanya masing-masing. Sehingga dengan madrasah tersebut peserta dapat memahami tugasnya, termasuk cara mengelola dan mendorong masyarakat untuk  sadar zakat.


“Kami berharap nanti LAZISNU benar-benar bisa optimal dalam menjalankan amanah, dan masyarakat juga mendapatkan manfaatnya” lanjutnya.


Ia  juga menyatakan bahwa mengelola zakat, infak dan sedekah adalah pekerjaan mulia karena membantu dua pihak sekaligus, yaitu muzakki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat). Bagi para dermawan, LAZISNU membantu mengambil zakat, sedekah dan sebagainya untuk disampaikan kepada yang berhak. Sedangkan bagi mustahik adalah membantu membahagiakan mereka dengan menyampaikan apa yang menjadi haknya.


“Jadi kita dapat pahala dobel,” katanya berkelakar.


H Imron menegaskan bahwa potensi zakat, infak dan sedekah sangat besar. Namun hal tersebut tidak serta merta membuat LAZISNU jaya. Sebab masyarakat masih butuh peningkatan kesadaran untuk berzakat dan menyalurkan zakat lewat LAZISNU. Jika penggalian zakat bisa dioptimalkan, dan masyarakat paham tentang kewajiban dan arti pentingnya zakat, maka kekuatan zakat sungguh luar biasa.


“Itulah cita-cita besar LAZISNU,” ungkapnya.


Selain Madrasah Amil, dalam kesempatan itu juga digelar Multaqo-an. Yaitu pertemuan antara PCNU Banyuwangi dengan Pengurus LAZISNU di tempat itu. Setiap digelar Madrasah Amil memang dirangkai dengan Multaqo-an. Tujuannya adalah menyapa pengurus LAZISNU di tingkat kecamatan untuk konsolidasi.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin