Nasional

Perkuat Pengetahuan Teknologi, LTN Rutin Gelar Program Madrasah TI

Sel, 3 November 2020 | 10:00 WIB

Perkuat Pengetahuan Teknologi, LTN Rutin Gelar Program Madrasah TI

Ketua LTN PBNU, Hari Usmayadi (Foto: NU Online/Ahdori)

Jakarta, NU Online
Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memperkuat pengetahuan Teknologi Informasi (TI) kalangan anak muda NU di berbagai wilayah. Program Madrasah Teknologi Informasi yang rutin digelar setiap dua pekan sekali mejadi program yang diharapkan memberikan kontribusi yang nyata.


Ketua LTN PBNU, Hari Usmayadi, mengatakan, LTN fokus mengembangkan pengetahuan warga NU dalam bidang TI. Kata dia, ada beberapa pihak yang digandeng LTBN PBNU agar kegiatan Madrasah TI berjalan maksimal.


“Kegiatan Madrasah TI yang dijalankan secara daring atau video conference sebelumnya dihadiri 300-500 peserta. Semuanya merupakan warga NU yang tertarik terhadap TI,” kata Hari Usmayadi kepada NU Online, Selasa (3/11).


Pria yang biasa disapa Cak Usma ini menyebut pesatnya perkembangan teknologi dengan segala model dan bidangnya seperti big data, 3d printing, computation, robotik dan finance harus direspons secara nyata oleh warga NU. Menurutnya, perkembangan TI tersebut melahirkan kondisi disrupsi teknologi.


Disrupsi teknologi tersebut mengcover seluruh aspek kehidupan umat manusia mulai dari transportasi, kesehatan, sosial dan lain-lain. Salah satu dampak yang muncul adalah, memutus birokrasi kehidupan masyarakat kearah yang lebih simpel dan praktis.


“Di era pandemi Covid-19 seperti ini tentu hal tersebut akan mengubah pola kehidupan masyarakat yang menjadikan teknologi sebagai pilihan dalam arus mainstraming kehidupan,” tuturnya.


Cak Usma menambahkan, disrupsi yang saat ini dihadapi tidak hanya berdampak kepada terputusnya birokrasi tetapi berdampak pula terhadap tatanan kehidupan sosial masyarakat secara sistemik.


Dikatakannya, seluruh warga NU akan tergilas oleh perkembangan zaman jika tidak merespons setiap dinamika yang ada. Cak Usma mengungkapkan, warga NU merupakan komunitas besar di Indonesia namun saat ini belum fokus pada perkembangan teknologi.


“Kebanyakan dari Nahdliyin masih fokus dalam isu-isu klasik kenegaraan dan keumatan serta keagamaan, sehingga konsentrasi Nahdliyin cenderung tidak kearah perkembangan teknologi,” katanya.


Dia berharap, melalui program rutin dua mingguan tersebut kalangan anak muda NU memanfaatkan ilmu-ilmu baru tentang teknologi informasi jarang terserap warga NU di beberapa tempat. Saat ini, katanya, LTN PBNU sedang mempersiapkan bentuk kegiatan Madrasah Teknologi Informasi Sesi 2 setelah sebelumnya dilaksanakan Sabtu (31/10) lalu.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi A Razaq