NU Rembang Galang Gerakan Ketuk Pintu Lansia Sebatang Kara
NU Online · Ahad, 8 Januari 2017 | 13:04 WIB
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Rembang bersama Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengadakan aksi social bertajuk Gerakan Peduli Janda Sebatang Kara, Ahad (8/1) pagi. Kegiatan sosial ini menyasar para janda sebatang kara yang ada di wilayah Rembang.
Pada aksi kali yang sudah kedua kalinya ini, pengurus NU menyambangi enam orang yang sudah lanjut usia dan hidup seorang diri di antaranya di Desa Jarakan, Sidowayah, Sawahan, Sugihan, Waru, dan Mondoteko.
Wakil Syuriyah PCNU Rembang KH Moch Taschin menyebutkan, kegiatan semacam itu rencananya akan digelar secara berkelanjutan dengan jumlah sasaran penerima sumbangan yang diharapkan akan terus meningkat. Target penerima akan difokuskan kepada janda lansia yang hidup sendiri dan tidak memiliki penghasilan khusus tiap hari.
"Sebelum kami eksekusi, ada tim investigasi yang melakukan pemantauan terhadap sasaran penerima sumbangan. Dengan demikian kami berharap bantuan yang kami berikan bisa tepat sasaran," ungkapnya.
Kiai Taschin lebih rinci mengatakan, sumbangan yang diberikan berupa bingkisan kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan siap santap, dan dana tali asih yang dihimpun dari sumbangan oleh nahdliyin. Selain itu, penerima sumbangan juga mendapatkan pemeriksaan medis dan obat secara gratis oleh tim medis yang ikut dari Dinas kesehatan Kabupaten Rembang.
Ia juga mengimbau nahdliyin Rembang yang ingin ikut memberikan sumbangan terhadap Gerakan Peduli Janda Sebantang Kara bisa menghubungi para pengurus PCNU Rembang. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan informasi, terkait keberadaan sosok orang tua yang berusia lanjut yang hidup sendirian tanpa dampingan keluarga. Ke depan, mereka bisa diusulkan menjadi penerima sumbangan pada kegiatan selanjutnya.
Sementara itu, salah satu penerima sumbangan, Sukarni (83), warga Desa Sugihan mengaku bersyukur atas bantuan yang telah diberikan oleh NU. Ia mengaku keseharian dihidupi oleh keponakannya yang tinggal berbeda rumah.
"Saya keseharian sudah tidak bisa apa-apa, makan dikasih sama keponakan saya. Kalau sakit, saya rasakan sendiri. Tidak ada yang merawat saya. Alhamdulillah saya bersyukur sekali mendapat bantuan, juga dapat obat nanti saya minum biar sakit saya cepat sembuh," kata Sukarni yang mengeluhkan sakit asam urat. (Ahmad Asmui/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua