Daerah NU PEDULI

NU Peduli Edukasi Cegah Covid-19 kepada Pengungsi Gempa Sulbar

Kam, 21 Januari 2021 | 17:30 WIB

NU Peduli Edukasi Cegah Covid-19 kepada Pengungsi Gempa Sulbar

(Foto: Ahmad Sofyan)

Mamuju, NU Online
Rabu (20/01) sore, Tim NU Peduli menelusuri Lingkungan Tombo, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), untuk melihat kondisi warga terdampak gempa bumi.
Tim NU Peduli meninjau kondisi rumah warga yang rusak berat akibat gempa, dan melakukan pelayanan kesehatan yang tengah berada di pengungsian.


Sembari melakukan pelayanan kesehatan, Tim NU Peduli juga memberikan edukasi kepada warga dan khususnya anak-anak pengungsi gempa Sulbar terkait pencegahan virus menular.

 

"Sosialisasi, edukasi tentang cara mencuci tangan yang benar kepada anak-anak, menggunakan hand sanitizer, sambil kami lakukan juga pelayanan kesehatan untuk warga," tutur Koordinator Tim NU Peduli, Muhammad Wahib di tenda pengungsian di Mamuju.

 

Sebelumnya, Tim NU Peduli juga mengunjungi titik pengungsian yang berada di Terminal Mamuju.
Di lokasi itu terdapat salah seorang warga yang sakit demam tinggi. Sudah empat hari ia hanya terbaring di tenda pengungsian. Dokter Tim NU Peduli langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.


"Demam tinggi, Dok. Udah empat hari ini dan nggak bisa dibawa untuk beraktivitas," ungkap pasien kepada dokter Tim NU Peduli.

 

Menurut salah satu warga, banyak yang telah mengunjungi lokasi tersebut namun bantuan belum juga datang. 

 

"Di sini banyak, Mas, yang datang meninjau, tapi nggak ada yang memberikan bantuan. Kemarin malah ada yang tiba-tiba datang dan memberikan sembako, setelah itu langsung pulang," tutur Nur Ama, salah seorang pengungsi.
 

Wahib menjelaskan terkait alur penyaluran bantuan, bahwa dibutuhkan data jumlah orang yang berada di pengungsian. Setiap pengungsian jenis kebutuhannya berbeda. 

 

"Ya, memang baiknya penyaluran dilakukan jika sudah ada data jumlah orang di tempat pengungsian, supaya jumlah (bantuan) yang dikeluarkan bisa terkontrol dan dengan jenis bantuan yang berbeda-beda. Serta di setiap tempat pengungsian butuh satu PIC sebagai koordinator dengan posko induk, agar kondisi pengungsi tetap terpantau, tidak ditinggal begitu saja setelah menyalurkan bantuan," jelasnya.

 

Pewarta: Ahmad Sofyan
Editor: Kendi Setiawan