Daerah

NU Jateng Sebut Realisasi Program SISNU Jateng Tingkatkan Kinerja NU Ranting

Ahad, 27 September 2020 | 16:00 WIB

NU Jateng Sebut Realisasi Program SISNU Jateng Tingkatkan Kinerja NU Ranting

Workshop peningkatan kapasitas PCNU se-Jateng (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online

Program Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU) yang dijalankan di Jawa Tengah berhasil meningkatkan kualitas kerja-kerja organisasi, terutama yang terkait dengan pelayanan kepada warga di tingkat MWC dan ranting NU.

 

Sekretaris PWNU Jawa Tengah H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, tujuan atau target akhir dari SISNU tidak hanya sebatas data potensi warga dan terbitnya Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) tetapi terealisasinya peningkatan kualitas dan kuantitas program pelayanan umat di tingkat ranting.

 

"Karena kehadiran NU dinilai dan dirasa bermanfaat oleh masyarakat, akhirnya NU bisa hidup dan berkembang terus hingga sekarang," kata Gus Huda dalam workshop peningkatan kapasitas PCNU se-Jawa Tengah di hotel Muria Semarang, Ahad (27/9).

 

Dikatakan, lebih dari itu NU bisa diterima secara luas dengan cepat, sebagaimana dawuh Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, karena NU dalam setiap kehadirannya di suatu tempat selalu menyelesaikan masalah, bukan membebani umat.

 

"Karena itu, sebagai organisasi pelayan maka maju mudurnya NU di semua tingkatan, indikator utamanya adalah sebarapa banyak dan seberapa besar jangkauannya dalam melayani umat melalui program-programnya," ujarnya.

 

Huda menambahkan, program sebagus apapun, walau sudah selaras dengan data yang  faktual, tidak mungkin bisa terealisasi jika organisasi tidak sehat, terutama infrastruktur organisasi di level akar rumput  mulai dari  anak ranting, ranting dan MWC.

 

"Oleh karena itu terkait dengan program SISNU  operatornya sengaja  dikonsentrasikan di tingkat ranting, hal ini untuk mendorong agar pengurus MWC  maupun cabang mendorong agar ranting-ranting bisa digerakkan sehingga semakin dinamis dan sehat organisasinya," tegasnya.

 

Ketua PWNU Jateng Muhammad Muzamil mengatakan, NU yang dinilai sebagian pengamat merupakan organisasi tradisional, sebenarnya sejak awal kelahirannya telah menerapkan manajemen yang baik.

 

"Siapa bilang NU tidak menerapkan manajemen yang baik. Pasalnya, organisasi yang didirikan ulama pada tahun 1926 ini tetap eksis dan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kalau manajemen organisasinya tidak  baik, tentu NU sudah hanya tinggal kenangan sejarah," ujarnya saat membuka kegiatan ini.

 

Namun tuturnya, fakta berbicara bahwa NU tetap eksis dan diikuti atau tidak ditinggalkan ummat serta selalu  memberikan solusi kreatif bagi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.

 

Dikatakan, semua pengurus dan warga NU se-Jawa Tengah diharapkan dapat selalu  menjalankan risalah hasil keputusan musyawarah tertinggi organisasi, mulai dari Muqadimah Qanun asasi NU dan Resolusi Jihad oleh Rais Akbar Hadratus Syekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, mabadi khairu ummah, khitah Nahdliyah, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga (AD/ART) NU.

 

"Semua hasil musyawarah organisasi tersebut merupakan spirit bagi pengurus dan warga NU dalam berkhidmah kepada masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia tercinta," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz