Daerah

NU Jateng: NU Harus Layani Jamaah

Sen, 29 Juli 2019 | 13:00 WIB

NU Jateng: NU Harus Layani Jamaah

Konfercab NU Wonogiri, Jateng

Wonogiri, NU Online
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, H Hudallah Ridwan mengatakan, tugas Nahdlatul Ulama adalah memberikan pelayanan kepada jamaah, karena jika tidak, maka jamaah NU akan dilayani orang lain.
 
"Sebagai organisasi sosial keagamaan, tentu peran NU dalam menjaga ajaran ahlussunnah waljamaah, juga bagaimana NU bisa memberikan pelayanan kepada masyaraat dalam bentuk proram pendidikan, ekonomi, dakwah, dan sosial" ujarnya.
 
Hal tersebut disampaikan pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-6 NU Wonogiri, Ahad, (28/7) di Pesantren Manba’ul Hikmah, Kalikatir, Nambangan, Selogiri, Wonogiri 
 
Dikatakan, untukmemberikan pelayanan kepada jamaah, maka organisasi NU harus bekerja dan berjalan di semua tingkatan, mulai dari pusat, wilayah, cabang, majelis wakil cabang, ranting hingga anak ranting.
 
“Karena jika NU di bawah, Ranting dan MWCNU tidak hidup, maka pelayanan tidak bisa berjalan dengan baik. Jika jamaah kita tidak dilayani dengan baik, maka akan dilayani oleh orang lain,” tegasnya.
 
Dijelaskan, jika nama Rasulullah SAW disebut namun tidak bershalawat kepada beliau maka termasuk orang yang bakhil, tetapi jika tidak memperhatikan/tidak ngopeni umat Rasulullah SAW orang seperti ini bukan termasuk ummat Rasulullah SAW.
 
”Maka tugas kita ber-NU itu untuk melayani umat Rasulullah SAW,” ungkap Kiai Huda panggilan akrabnya.
 
Kiai Huda meminta dalam konfercab bisa menghasilkan program-program yang dibutuhan masyarakat agar program dari PCNU bisa berjalan dan ini diperlukan penguatan bagi NU di tingkat Ranting dan MWC.
 
“Menghidupkan NU atau memajukan NU itu indikator utamanya jika Ranting dan MWCNU hidup. Apapun program-programnya, fasilitas NU tidak akan berarti jika NU di tingkat Ranting dan MWC hidup,” imbuhnya.
 
Ketua PCNU Wonogiri H Mubarok menyampaikan, agar setiap pengurus NU tidak hanya pandai mengaji namun juga pandai mengkaji segala persoalan-persoalan di tengah-tengah masyarakat. 
 
“Merubah pola pikir bahwa NU tidak hanya pandai mengaji tetapi juga pandai mengkaji. Mengkaji setiap persoalan dan masalah yang muncul di tengah-tengah masayarakat. Persoalan sosial, kemasyarakatan dan kemiskinan bersama Pemerintah Daerah Wonogiri karena kebanyakan warga NU itu warga pedesaan,” ungkapnya.
 
Hasil Konfercab ke-6 NU Wonogiri menghasilkan duet baru kepengurusan NU Wonogiri yakni KH Syaifudin Arifin sebagai Rais dan H Mubarok sebagai Ketua PCNU Wonogiri periode 2019-2024. 
 
Pembukaan konferensi dihadiri segenap PCNU Wonogiri, Lembaga, Banom, MWCNU, dan Ranting NU, juga Bupati, Wakil Bupati, Polres, dan Kodim Wonogiri. (Minardi/Muiz)