Daerah

NU Demak Kerahkan Banom dan Lembaga untuk Terus Atasi Dampak Banjir

Sel, 5 Maret 2024 | 08:15 WIB

NU Demak Kerahkan Banom dan Lembaga untuk Terus Atasi Dampak Banjir

Penyaluran bantuan NU Peduli untuk warga terdampak banjir Demak Jawa Tengah, Kamis (29/2/2024) (Foto: Wahyu Noerhadi)

Demak, NU Online
NU Care-LAZISNU bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU dalam gerakan NU Peduli Kemanusiaan, mendistribusikan bantuan tahap kedua kepada warga terdampak musibah banjir Demak, Jawa Tengah pada Kamis (29/2/2024) siang.

 

Adapun bantuan yang didistribusikan berupa kasur dan selimut masing-masing sejumlah 400 pcs dan puluhan galon air mineral bernilai Rp250 juta.

 

Ketua PCNU Demak KH Aminudin Mas’udi juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISNU dan LPBI NU dalam Gerakan NU Peduli, yang telah menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir.


"Atas nama PCNU Kabupaten Demak, kami mengucapkan terima kasih telah memberikan bantuan kepada masyarakat kami yang terdampak banjir, khususnya di Kecamatan Karanganyar. Semoga apa yang kita lakukan ini manfaat, berkah, dan mendapat ridha Allah Swt," ucap Kiai Mas’udi yang kemudian turut mendatangi warga dan memberikan bantuan tersebut.

 

Kiai Mas’udi mengungkapkan bahwa situasi saat terjadi banjir di Demak sangat memprihatinkan. Pihaknya pun telah menginstruksikan kepada lembaga dan Banom NU untuk membantu warga dan mendirikan posko.

 

"Situasinya memprihatinkan. Air merendam rumah selama berhari-hari, dan warga pergi mengungsi. Dan perlu kami laporkan bahwa selama banjir, khususnya di Kecamatan Karanganyar kami mendirikan posko dan dapur umum. Total 4 ton beras dan 50.000 nasi bungkus telah didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir," ungkapnya.


Pascabanjir, lanjutnya, PCNU Demak pun menurunkan para santri untuk membersihkan lingkungan dari sampah-sampah sisa banjir.

 

"Setelah banjir, kami juga menurunkan 1.000 santri dan pelajar NU untuk bersih-bersih lingkungan, baik fasilitas umum, pendidikan, dan rumah ibadah, karena banyak onggokan sampah. Sarana pendidikan, rumah ibadah seperti masjid dan mushala, sekarang sudah beraktivitas seperti sebelumnya," katanya.

 

Ketua LPBINU Demak, Lukito menambahkan bahwa Kecamatan Karanganyar merupakan daerah paling parah terdampak banjir. "Total ada di 6 kecamatan terdampak banjir, dan paling parah di Kecamatan Karanganyar. Di Karanganyar, ada 14 desa dan 10.000 warga terdampak dan sempat mengungsi," papar Lukito.


Dirinya menyebut bahwa Tim NU Peduli dari PCNU Demak setiap hari menyediakan 2.500 nasi di dapur umum untuk dibagikan kepada warga.

 

"2.500 nasi di dapur umum per hari di posko Masjid Mambaul Huda di Karanganyar, dan posko ini beroperasi 11 hari sejak terjadi banjir di tanggal 9 Februari. Belum lama, Rabu minggu kemarin (28/02/2024), sejumlah 1.500 paket sembako juga disalurkan untuk warga,” ungkapnya.


Selain untuk warga Karanganyar, pada tahap selanjutnya bantuan juga akan disalurkan bagi warga di kecamatan lain di Demak yang terdampak banjir.


"Masih ada bantuan berupa sembako untuk disalurkan pada tahap selanjutnya, untuk kecamatan kecamatan lain yang terdampak banjir, seperti di Wonosalam, Kebonagung, Karangawen, Mijen, dan Kecamatan Gajah. Kami akan mentasarufkan apa yang menjadi amanah dari para donatur," pungkasnya.

 

Selain di Demak, banjir juga terjadi di Grobogan pada 6 Februari 2024 disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kemiri dan lintasan air di Kecamatan Gubug. Jebolnya tanggul karena tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul tingginya curah hujan.


Untuk membantu warga terdampak banjir tersebut, NU Care-LAZISNU melakukan penggalangan bantuan dana melalui https://nucare.id/program/banjirdemakgrobogan.