Daerah

NU Banyuwangi Promosikan LP Ma’arif, LAZISNU, dan RSNU di Sobo Deso

Sel, 28 Juli 2020 | 02:00 WIB

NU Banyuwangi Promosikan LP Ma’arif,  LAZISNU, dan RSNU di Sobo Deso

Suasana Sobo Deso di salah satu balai desa di Banyuwangi. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Banyuwangi, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, Jawa Timur  mempunyai cara tersendiri untuk  menyerap aspirasi masyarakat sekaligus menggenjot peran lembaga yang dianggap cukup vital perannya, yaitu Sobo Deso. Dalam program tersebut,  tiga lembaga NU menjadi ‘jualan’  utama PCNU Banyuwangi, yakni Lembaga Pendidikan (LP)  Ma’arif NU,  Lembaga Amil Zakat, Indaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), dan RSNU (Rumah Sakit Nahdlatul Ulama).


Menurut  Sekretaris PCNU Banyuwangi, Mohammad Syaifuddin Zuhri, ketiga lembaga itu selalu dipromosikan dalam setiap Sobo Deso digelar. Alasannya, karena secara umum, keterbelakangan  pendidikan merupakan penyakit yang cukup lama mendera umat Islam. Padahal, pendidikan adalah kunci kemajuan NU dan bangsa. Di sisi lain, selama ini, katanya, sektor pendidkan di NU terkesan jalan di tempat, sehigga perlu digenjot agar LP Ma’arif NU bisa berkontribusi secara maksimal untuk mencerdaskan anak-anak NU.


“Karena itu, kami promosikan LP Ma’arif  NU dalam setiap kali turba (turun lapangan), khususnya dalam  program Sobo Deso. Tapi bersamaan dengan itu, guru-guru di sekolah Ma’arif NU wajib meningkatkan kualitas keterampilan mengajarnya” ujarnya di Banyuwangi, Senin (27/7).


Sedangkan terkait dengan LAZISNU, tambah Syaifuddin,  juga tak kalah pentingnya disosialisasikan. Meskipun diakuinya selama ini nama LAZISNU cukup terkenal, namun kepedulian warga NU terhadap lembaga tersebut  kurang greget. Buktinya,  masih banyak warga NU yang enggan menyalurkan zakat, sedekah,dan sebagainya kepada LAZISNU.


“Padahal jika seluruh warga NU menyalurkan zakat, infak dan sebagainya kepada LAZISNU, maka hasilnya dahsyat,” ungkapnya.


Ia menegaskan, LAZISNU perlu meningkatkan perannya, terutama yang terkait langsung dengan kebutuhan primer masyarakat. Apalagi saat ini begitu banyak warga yang menjerit  karena  kesulitan ekonomi akibat  terdampak Covid-19.


“Dalam kondisi yang susah seperti ini, LAZISNU harus hadir memberikan solusi di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.


Sementara RSNU, juga penting dikedepankan perannya. Kesehatan juga merupakan kebutuhan primer masyarakat. Sebab, kesehatan adalah syarat penting bagi siapapun untuk bekerja, mencari nafkah.  Karena itu, RSNU perlu memberikan kontribusi maksimal bagi warga NU yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Sebaliknya, warga NU diharap  dapat memanfaatkan RSNU dalam  memenuhi kebutuhan-kebutuhan  pelayanan kesehatan.


Wong kita sudah  punya rumah sakit sendiri, masak masih ke yang lain. Di RSNU, warga NU diberi fasilitas diskon 35 persen,” terangnya.


Sementara itu, Ketua PC LAZISNU Banyuwangi, KH Imron Rosyadi menegaskan,  program Sobo Deso sangat membantu dalam mengembangkan LAZISNU. Sebab di setiap Ranting NU  yang menjadi tuan rumah Sobo Deso, selalu didorong untuk membentuk UPZIS (Unit Pengelola  Zakat, Infak, Sedekah). Yaitu LAZISNU di tingkat Ranting/MWCNU. 


“Ya setiap memberikan pengarahan di Sobo Deso, Gus Makki (KH Ali Makki Zaini, Ketua PCNU Banyuwangi) selalu mendorong agar Ranting NU di desa itu segera membentuk UPZIS kalau belum ada,” urainya.


Program Sobo Deso yaitu  PCNU Banyuwangi  turba ke setiap ranting  yang tempatnya di balai desa setempat. Program yang juga melibatkan perangkat desa setempat itu dimulai sejak awal Juli 2020 dijadwalkan selesai akhir Desember 2020.


“Tempatnya kebanyakan  di balai desa, tapi tidak semuanya,” pungkas KH Imron.


Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi