Daerah

Ngaji Kitab Ihya Ulumudin Siap Digelar di Masjid Agung Purwokerto

Rab, 9 Oktober 2019 | 02:00 WIB

Banyumas, NU Online
Kopi darat (Kopdar) Ngaji Ihya Ulumuddin Intelektual NU Ulil Abshar Abdalla di Masjid Agung Purwokerto, Jumat (11/10) besok dipastikan jalan terus. Hal itu, menyusul pertemuan PCNU Banyumas selaku penyelenggaran dengan Yayasan Masjid Agung, Selasa (8/10) malam. 
 
"Alhamdulillah sudah clear. Setelah kita bertemu dan diberikan penjelasan terkait ngaji kitab Ihya Ulumuddin semua jadi jelas, dan ngaji  dengan Gus Ulil Abshar Abdalla di Masjid Agung Purwokerto berjalan sesuai rencana," kata Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Banyumas, Kiai Abdul Qodir usai pertemuan. 
 
Kiai Qodir mewakili PCNU hadir bersama Ketua PC Lembaga Takmir Masjid NU Aziz Al-Farizi dan Ketua LTNNU Djito El Fate. Sementara dari pihak Masjid Agung Purwokerto hadir Ketua Yayasan H Mulyono, Pembina Yayasan dan Koordinator Imam dan Ibadah H Sudarman), dan KepalaKeamanan sekaligus anggota Polsek Purwokerto Timur, Trijanto.
 
"Setelah ditelusuri, ternyata ada informasi yang tidak utuh beredar. Yakni, poster Ngaji Ihya dicroping seolah-olah penyelenggaranya Masjid Agung. Sementara PCNU dan lembaga, banom pendukung tidak ada (dipotong). Simpelnya ada misskomunikasi," kata Kiai Qodir menambahkan. 
 
H Mulyono mengakui bahwa dirinya sempat menyampaikan penolakan, ketika banyak jamaah bertanya. Pertanyaan muncul, katanya berdasarkan informasi di grup Whats App berupa poster digital. Terutama, karena Masjid Agung memang tidak merasa ada agenda mengundang Gus Ulil Abshar Abdalla.  
 
"Setelah ketemu begini kan jadi jelas. Saya sebagai ketua Yayasan Masjid Agung tidak keberatan dengan Ngaji Ihya tersebut. Hanya karena ini pembicaranya tidak lokal Banyumas kami minta PCNU selaku penyelenggara  mengirim surat pemberitahuan ke Polres juga," terang H Mulyono. 
 
Koordinator Ibadah dan Imam Masjid Agung Purwokerto, H Sudarman juga menegaskan komitmennya soal ukhuwwah islamiyah. "Kami memang memberi ruang untuk semua. NU, Muhammadiyah, tidak masalah. Kami hanya melarang organisasi yang terlarang. Memang tidak kita beri ruang," katanya. 
 
Pengajian Rutin 'Ngaji Rutin Malam Sabtu' memang sudah menjadi agenda PCNU Banyumas telah berjalan cukup lama dan disupport semua banom dan lembaga yang ada. 
 
Kiai Qodir menjelaskan, sejauh ini ngaji rutin PCNU Banyumas di Masjid Agung Purwokerto berjalan lancar, tidak ada masalah dan pengisi acara murni menjadi tanggung jawab PCNU melalui LDNU. Sedangkan Takmir Masjid Agung Purwokerto hanya memfasilitasi tempat. 

"Gus Ulil yang merupakan Founder Ngaji Ihya Online itu sudah dua kali mengadakan 'Kopdar Ngaji Ihya' di Banyumas. Masing-masing di Pendopo Gatra Mandiri (Pamijen, Sokaraja) dan di kediaman tokoh dan budayawan Banyumas, Ahmad Tohari (Jatilawang, Banyumas)," ungkapnya. 
 
Dikatakan, Ngaji Rutin Malam Sabtu diisi secara bergantian dari sejumlah tokoh di Banyumas. Masing-masing ada segmen untuk kesepuhan, pengurus struktur NU, pemuda dan remaja milenial hingga kajian muslimat. 
 
"Hal ini penting dilakukan mengingat keluarga besar NU merupakan mayoritas dan sudah memiliki tradisi mengaji yang kuat. Kita selalu memilih narasumber yang jelas kapasitas dan sanad keilmuannya. Karena kebutuhan masyarakat dewsa ini seperti itu. Jangan asal ngaji dari orang yang kadar ilmu dan sanadnya tidak dipertnggungjawabkan," jelas Abdul Qodir. 
 
Kontributor: Kifayatul Akhyar
Editor: Abdul Muiz