Daerah

Napak Tilas, Anggota Banser Ini Jalan Kaki Madiun-Banyuwangi

Kam, 19 November 2020 | 16:00 WIB

Napak Tilas, Anggota Banser Ini Jalan Kaki Madiun-Banyuwangi

Eko Hadi (tengah) saat disambut oleh Anggota Banser Kencong. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)


Jember, NU Online
Eko Hadi Susilo, anggota Banser Kota Madiun Jawa Timur  yang melakukan napak tilas dengan jalan kaki dari Madiun ke Banyuwangi, tiba di Kencong, Kabupaten Jember, Rabu (18/11) malam.

 

Kedatangan Eko Hadi, sapaan akrabnya, disambut oleh puluhan anggota Banser Kencong di masjid At-Taqwa Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.  Masjid tersebut terletak di perbatasan antara Kencong dan Lumajang. Ditempat itu pula dilakukan serah terima pengawalan Eko Hadi oleh Banser Lumajang kepada Banser Kencong.


Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kencong,  Asnawan menyatakan bersyukur bahwa Kencong menjadi salah satu rute perjalanan anggota Banser yang tinggal di Jalan Sarana Mulya RT 5 RW 2, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun tersebut. Ia berharap agar apa yang dilakukan oleh Eko Hadi dapat mengilhami kader Ansor dan Banser Cabang Kencong untuk lebih semangat dalam berorganisasi.


“Beliau semangatnya patut ditiru oleh kader Ansor. Jadi walaupun beliau sudah berumur, tapi semangatnya tidak kendor untuk berbuat bagi Ansor,” ujarnya.


Secara khusus ia mengapresiasi Eko Hadi yang tampak sehat dan bersemangat melakukan napak tilas untuk memperingati hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri tersebut. Apalagi di sepanjang perjalanan, ia mengenakan seragam Banser.


“Tidak banyak yang mampu melakukan seperti itu. Tapi ini bisa dilakukan oleh seorang Eko Hadi, anggota Banser Madiun,” ulasnya.


Sementara itu, Eko Hadi menyatakan bersyukur bisa sampai di Kencong dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Ia mengaku perjalanan dirinya dari Madiun ke Banyuwangi  yang berjarak 400 kilometer itu, memang tidak ringan. Apalagi dalam kondisi panas matahari yang cukup menyengat saat ini. Tetapi, katanya, hal ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan untuk merebut dan  mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


“Tidak ada apa-apanya (perjalanan ini) jika dibandingkan dengan beratnya perjuangan para pahlawan yang dulu, itu taruhannya adalah nyawa,” jelasnya.


Sementara Banyuwangi ia pilih sebagai tujuan akhir napak tilas, karena bumi Blambangan itu merupakan daerah atau tempat Ansor didirikan saat Muktamar ke-9 NU tanggal 23 April 1943. Katanya, Banyuwangi  memiliki catatan sejarah yang cukup mengesankan terkait dengan pendirian Ansor.


“Jadi saya hanya ingin mengingatkan masyarakat, terutama warga NU bahwa Ansor lahir di Banyuwangi,” urainya.


Di Kencong, selain berkunjung ke rumah familinya, Eko Hadi juga menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren Assunniyyah untuk berziarah ke makam KH Jauhari Zawawi, salah seorang ulama pendiri NU Kencong.


Eko Hadi start dari Masjid Agung Baitul Hakim, Kota Madiun pada Selasa (10/11). Adapun rute yang dilewati pria berusia 52 tahun itu adalah Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Kencong,  Jember dan akhirnya sampai di Banyuwangi dengan estimasi waktu kurang lebih dua pekan.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin