Pamekasan, NU Online
Potensi terjadinya gesekan di masyarakat menjelang diumumkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019, masih cukup mengkhawatirkan. Nahdliyin diharapkan lebih dewasa dalam bersikap, bahkan harus terlibat aktif dalam menciptakan suasana yang aman dan damai.
"Setidaknya kita menangkal dan tidak menjadi pemicu atau pelaku kerusuhan di tingkat lokal," tegas Rais Syuriyah PCNU Pamekasan, Jawa Timur, KH Afifuddin Thaha saat memberikan tausiyah dalam Halal bi Halal PCNU Bersama Lembaga, Banom dan MWCNU di Aula Lantai II PCNU Pamekasan, Selasa (25/6).
Menurut Pengasuh Pesantren Sumber Gayam Pamekasan tersebut, Pemilu 2019 sangat berpengaruh terhadap NU. Sebab, NU organisasi besar, sehingg ritme politik, suasana kenegaraan, kemasyarakatan, dan sebagainya berpengaruh terhadap NU.
"Kita sebagai Nahdliyin harus mengambil peran dalam kehidupan berpolitik dan bernegara. NU ini organisasi keagamaan dan kemasyarakatan. Kondisi nasional yang kondusif harus diperjuangkan oleh kita sebagai warga NU," tegasnya.
Kiai Afif mengingatkan agar pengurus NU waspada. Sebab, pembusukan terhadap NU berlangsung terus menerus. Itu sebagai efek samping dari Pilpres. Karena itu, pengurus NU perlu menggalakkan program kemasyarakatan dan keagamaan yang masif.
“Kita jawab pembusukan itu dengan program dan karya nyata,” ujarnya.
Di bagian lain, Kiai Afif menegaskan bahwa kerusuhan seringkali dipicu oleh penyebaran hoaks. Dikatakannya, segala informasi yang masuk lewat WhatsApp, Facebook, Intagram, dan Twitter, sejauh ini sering dianggap kebenaran oleh orang awam. Itu harus dijawab dengan isu yang positif.
"Penyebaran hoaks harus disikapi secara cerdas dan bijak. Kita juga mesti jadi pemegang kendali konten-konten medsos. Harus betul-betul dimanfaatkan dalam menangkal dan menyaring informasi hoaks. Sebagai pengurus NU, kita mesti tampil terdepan dalam membumikan perdamaian dan persatuan. Hoaks dan potensi kerusuhan mesti diminimalisasi. Dengan begitu, insyaallah kekondusifan nasional dapat tercapai dengan baik," tandasnya. (Hairul Anam/Aryudi AR).
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua