Subang, NU Online
Pasca tragedi WTC di USA, wacana "jihad" sering dimonopoli maknanya oleh sekelompok orang dengan tindakan terorisme. Bagi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Patokbesi, jihad dapat dilakukan dengan menggelar pengajian rutin malam Ahad.
<>
Setelah sekian lama liburkarena berbenturan dengan aktifitas di bulan suci Ramadlan, aktifitas "jihad" tersebut kini dibuka kembali pada sabtu malam (22/09).
"Malam ini kita akan reuni, re itu kembali dan uni itu ngumpul, jadi kita akan kembali berkumpul untuk berjihad di setiap malam minggu," tutur kiai Thala'al Badar Karim, Ketua MWCNU Patokbeusi dalam sambutannya.
Pengajian yang digelar di pondok pesantren Al-Karimiyyah tersebut dihadiri tidak kurang dari 100 orang yang terdiri dari "kiai kampung", yaitu orang-orang yang cukup berpengaruh di kampungnya masing-masing, karena pada umumnya mereka menjadi tempat bertanya masyarakat mengenai masalah-masalah keagamaan, apabila ada masalah yang cukup pelik, masalah tersebut kemudian dibawa dan dibahas dalam pengajian yang mengkaji kitab tafsir jalalain namun sangat terbuka terhadap berbagai pertanyaan keagamaan ini.
"Jangan lupa," lanjut kiai yang akrab dipanggil kang Toto tersebut "kita datang kesini jangan punya niat yang macam-macam, kita niat kesini adalah hanya untuk mencari ilmu" tuturnya sambil menjelaskan tentang pentingnya ilmu dibandingkan dengan amal.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 20.30 - 23.00 WIB tersebut di akhiri dengan acara tahlilan dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Kontributor : A. Luthfi Kariem
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua