Purworejo, NU Online
Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo melaksanakan beberapa waktu lalu. Acara tersebut dilaksanakan di halaman kantor kecamatan dan dihadiri oleh Nahdliyin, Muspika, perwakilan partai, Ormas, dan seluruh Banom NU yang ada di Bruno. <>
Acara Pelantikan berjalan dengan lancar dan khidmad.dibuka dengan pembacaan maulid Simtud Duror oleh grup hadroh Ahbabul Mustofa Bruno dilanjutkan pengajian. Dengan mengambil tema ”Kebangkitan Kaum Nahdliyin dalam segala Bidang” diharapkan semangat sebagai kaum nahdliyin terus berkobar.
Rais Syuriyah KH Fathul Hanan Auladi berharap agar NU bisa menjadi wadah kaum Nahdliyin dalam segala bidang dan bisa menjadi mitra masyarakat Bruno pada khususnya dan bagi negara pada umumnya. Sedangkan Martono Widji Santoso selaku camat Bruno menyambut baik kegiatan ini.
"Dengan beberapa program kerja yang sudah dirumuskan, mudah-mudahan pengurus bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan bisa bekerjasama dengan pemerintahan," ungkapnya. "NU konsisten dengan NKRI, taat pada UUD 1945 dan Pancasila. Maka sudah barang tentu semangat organisasi ini tak akan surut dan bertahta sampai akhir,” imbuhnya.
Sementara itu H Mutamim selaku ketua terpilih MWC NU Bruno mengucapkan terima kasih kepada Banom NU atas partisipasinya sehingga acara tersebut bisa terlaksana.
"Bahwa MWC NU itu kolektif-kolegal, bukan tanggungjawab ketua saja tapi tanggungjawab semua pengurus," ungkapnya. Adapun program-program MWC NU Bruno anatara lain pembangunan gedung serbaguna NU dan madrasah diniyah.
"Semoga kepengurusan ini bisa konsisten, karena hasil perjuangan NU dulu sebelum kita sudah bisa mendirikan MI dan dua MTs di kecamatan Bruno. Sektor-sektor lain akan kami laksanakan sesuai dengan program kerja," imbuhnya.
PCNU Purworejo yang diwakili oleh H Farid Sholihin mengaku akan selalu memantau dan menunggu kerja nyata MWC. Dia meminta agar warga Nahdliyyin mau membantu dan bekerjasama dengan MWC. Dalam kegiatan NU. Jangan iren, semua kegitan harus selalu bersama-sama.
"Para Kiai harus ikut MWC, kalau tidak maka NU akan hancur. NU menggunakan proses yang panjang dan luar biasa, jadi jangan ada yang bilang ikut NU karena rokok," tuturnya.
Gus Mahfudz dalam tausiyahnya menyampaikan beberapa hal diantaranya adalah bahwa anak-anak orang NU harus dipondokkan dalam pesantren. “Bapaknya saja pengurus MWC NU, kok anaknya tidak ngaji, tidak belajar ilmu Fiqh kan ironi” tandasnya.
Saat ini, menurut Gus Afudz, Indonesia mengalami krisis spiritual, yang diandalkan hanya pada sisi intelektual, bahkan sampai mendewakan otak. "NU harus bangkit sesuai dengan penisbatan namanya, yaitu Nahdlah, jangan cuma bangkit dalam kegiatan pelantikan, tapi harus bangkit dalam segala bidang;entah itu dalam bidang intelektual, spiritual dan sosial. Semuanya harus digarap sesuai dengan program kerja yang ada," ungkapnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Sofyan Rizali Zain
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua